REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW – Pemerintah Rusia pada Jumat (26/2) mengumumkan bahwa pihaknya sedang memantau situasi di Suriah pasca serangan udara AS di negara itu. Departemen Pertahanan AS menyerang sebuah fasilitas Suriah yang diklaim disokong oleh Iran.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan kepada wartawan melalui telekonferensi bahwa dia tidak dapat memastikan apakah AS telah memberitahukan ihwal rencananya kepada Rusia atau belum. Ia menambahkan bahwa kontak operasional dilakukan melalui tentara.
Kementerian Luar Negeri Rusia menegaskan pada hari Jumat bahwa Moskow mengutuk keras serangan udara AS itu.
"Kami sangat mengutuk tindakan tersebut. Kami menyerukan penghormatan tanpa syarat untuk kedaulatan dan integritas teritorial Suriah,” kata Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova seperti dilansir dari Middle East Monitor pada Ahad (28/2).
Sebelumnya, presiden AS Joe Biden telah memerintahkan serangan di wilayah Timur Suriah, tepatnya fasilitas yang disebut oleh Pentagon dimiliki oleh para milisi sokongan Iran.
Serangan setidaknya menewaskan satu orang kombatan dan empat lainnya mengalami luka.