Selasa 02 Mar 2021 16:09 WIB

Aston Martin Kembali Tampil di Ajang Formula One

F1,untuk perusahaan otomotif berperforma mewah, adalah platform terhebat di dunia

Rep: idealisa masyrafina/ Red: Hiru Muhammad
Markas utama Aston Martin F1 di Silverstone, Inggris.
Foto: Dok. IG Aston Martin
Markas utama Aston Martin F1 di Silverstone, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID,LONDON--Untuk pertama kali dalam 60 tahun ini, Aston Martin kembali akan menguji ketangguhan produknya di ajang balap paling bergengsi dunia, Formula One (F1) dengan meluncurkan produk terbarunya, Rabu (3/3). Perpindahan ke F1 adalah rencana berani bagi perusahaan untuk menghidupkan kembali kekayaannya yang lesu dan mengubahnya menjadi merek olahraga dan komersial untuk menyaingi Ferrari.

Ini adalah gagasan miliarder Kanada dan CEO Aston Martin, Lawrence Stroll.  Niatnya, adalah membangun bisnis yang akan memiliki profil terkuat dari merek otomotif mewah mana pun, dilansir di BBC, Selasa (2/3).

Di awal tahun 2020, Aston Martin Lagonda mengalami kesulitan yang parah. Penjualannya buruk, dan perusahaan menghabiskan uang tunai.  Sahamnya, yang diluncurkan di pasar saham London pada 2018, mengalami penurunan nilai.

Lawrence Stroll memberikan bantuan. Seorang miliarder yang menghasilkan sebagian besar uangnya melalui investasi di merek desainer mewah, terutama Tommy Hilfiger dan Michael Kors, dia memimpin sekelompok investor yang bersedia menyuntikkan dana baru ke Aston Martin.

Kebutuhan dana tersebut menjadi lebih akut ketika efek pandemi Covid-19 muncul dan industri terhenti. Langkah tersebut meninggalkan Stroll sebagai CEO dan bertanggung jawab atas perusahaan.  Sementara itu, dia sudah menguasai tim F1, setelah memimpin tender untuk aset Force India, yang masuk ke administrasi pada 2018.

Elemen-elemen ini sekarang bersatu.  Tim F1, yang menghabiskan dua musim berkompetisi sebagai Racing Point, telah diganti namanya menjadi Aston Martin.

Ketika memasuki trek tahun ini, ini akan menjadi pertama kalinya Aston Martin berkompetisi di F1 sejak terjun bebas pada tahun 1959 dan 1960.

Juara dunia empat kali Sebastian Vettel yang duduk di belakang kemudi, akan digunakan untuk memusatkan perhatian publik pada perusahaan mobil yang telah mengalami restrukturisasi besar-besaran ini. Kesejajaran dengan Ferrari telah terbukti dan Stroll jelas mengagumi rival asal Italia tersebut.

Stroll mengatakan Ferrari memiliki model bisnis yang hebat, dan ada banyak kesamaan. "Tapi Aston Martin memiliki sejarah Inggris yang ikonik selama 108 tahun. Kalau tidak salah, sekitar 50 tahun lebih lama dari Ferrari!" ujar Stroll.

"F1, untuk perusahaan otomotif berperforma mewah, adalah platform terhebat di dunia." tambahnya. F1, menurutnya, menyediakan platform pemasaran dan lingkungan di mana teknologi dapat dikembangkan dan disempurnakan untuk generasi mobil sport jalanan berikutnya.

Industri mobil sedang berubah, dan sementara pembuat kebijakan di seluruh dunia semakin memaksa produsen untuk beralih ke mobil listrik, tampaknya F1 tidak berencana untuk meninggalkan bahan bakar fosil."F1 sudah menggunakan unit tenaga emisi terendah di dunia, yang sayangnya merupakan rahasia terbaik dunia," kata Stroll.

Komunitas F1, tegasnya, sangat menyadari arah dunia ini, dan memiliki rencana ambisius untuk teknologi baru untuk mengurangi emisi lebih jauh, menggunakan mesin baru dan bahan bakar khusus.

Sedangkan elektrifikasi, kata dia, seharusnya tidak menjadi masalah bagi bisnis mobil sport."Hal terpenting bagi perusahaan mana pun, sejauh yang saya ketahui, adalah mereknya. Kami memiliki merek ikonik terbesar di Aston Martin," katanya. 

sumber : reuters
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement