Rabu 03 Mar 2021 04:30 WIB

3 Sunatullah yang akan Tetap Ada di Dunia dan Hikmahnya

Ada sunatullah di dunia yang tetap ada di kehidupan dunia

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Ada sunatullah di dunia yang tetap ada di kehidupan dunia.
Foto: Pixabay
Ada sunatullah di dunia yang tetap ada di kehidupan dunia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Ada beberapa sunatullah atau ketetapan Allah SWT yang telah diabadikan di dalam Alquran.  Kejadian-kejadian yang terjadi di muka bumi atas kehendak dan ketetapan Allah SWT.  

Dilansir dari Islamweb, setidaknya ada tiga sunnatullah yang dicontohkan dan diabadikan di dalam Alquran, yaitu sunnah tadafu’ (pertarungan), sunnah ibtila' (ujian), dan sunnah tadawul (hukum pergiliran). Berikut ini penjelasan dari masing-masing dari tiga contoh sunatullah itu:

Baca Juga

1. Sunnah tadafu’ (ketentuan pertarungan)

Tuhan menjadikan hidup manusia sebagai ajang persaingan antara kebenaran dan kebohongan, dan konflik antara yang baik dan yang jahat. Sunnah ini terjadi antar makhluk hidup untuk saling ber-tadafu’, bersaing, berkonfrontasi, berebut dan saling memangsa. Jika Allah tidak mepersatukan antara yang baik dan buruk, maka bumi akan rusak. Allah berfirman dalam Alquran:

وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَفَسَدَتِ الْأَرْضُ وَلَٰكِنَّ اللَّهَ ذُو فَضْلٍ عَلَى الْعَالَمِينَ “Seandainya Allah tidak menolak (keganasan) sebahagian manusia dengan sebahagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia (yang dicurahkan) atas semesta alam.” (QS Al-Baqarah: 251). Dalam surat Al-Hajj, Allah juga berfirman: 

الَّذِينَ أُخْرِجُوا مِنْ دِيَارِهِمْ بِغَيْرِ حَقٍّ إِلَّا أَنْ يَقُولُوا رَبُّنَا اللَّهُ ۗ وَلَوْلَا دَفْعُ اللَّهِ النَّاسَ بَعْضَهُمْ بِبَعْضٍ لَهُدِّمَتْ صَوَامِعُ وَبِيَعٌ وَصَلَوَاتٌ وَمَسَاجِدُ يُذْكَرُ فِيهَا اسْمُ اللَّهِ كَثِيرًا ۗ وَلَيَنْصُرَنَّ اللَّهُ مَنْ يَنْصُرُهُ ۗ إِنَّ اللَّهَ لَقَوِيٌّ عَزِيزٌ

“(yaitu) orang-orang yang telah diusir dari kampung halaman mereka tanpa alasan yang benar, kecuali karena mereka berkata: "Tuhan kami hanyalah Allah". Dan sekiranya Allah tiada menolak (keganasan) sebagian manusia dengan sebagian yang lain, tentulah telah dirobohkan biara-biara Nasrani, gereja-gereja, rumah-rumah ibadat orang Yahudi dan masjid-masjid, yang di dalamnya banyak disebut nama Allah. Sesungguhnya Allah pasti menolong orang yang menolong (agama)-Nya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahakuat lagi Mahaperkasa.”  (QS Al-Hajj: 40).

Namun, Allah tidak akan mengubah nasib manusia, kecuali ia sendiri yang berusaha mengubahnya. Allah berfirman: 

 ذَٰلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ لَمْ يَكُ مُغَيِّرًا نِعْمَةً أَنْعَمَهَا عَلَىٰ قَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنْفُسِهِمْ ۙ وَأَنَّ اللَّهَ سَمِيعٌ عَلِيمٌ  "Yang demikian itu karena sesungguhnya Allah tidak akan mengubah suatu nikmat yang telah diberikan-Nya kepada suatu kaum, hingga kaum itu mengubah apa yang ada pada diri mereka sendiri. Sungguh, Allah Mahamendengar, Mahamengetahui. (QS Al-Anfal: 53). 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement