REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Universitas BSI (Bina Sarana Informatika) saat ini telah memasuki usia yang ke 33 tahun. Tentunya usia yang sudah cukup dewasa dalam menghadapi globalisasi dan siap kompetensi menuju industri baru yang tengah berkembang menyongsong Era Society 5.0.
Dalam memperingati dies natalis ke-33 tahun, Rabu (3/3), Universitas BSI menggelar acara secara terbatas yang dihadiri oleh para pimpinan Yayasan BSI di Jl. Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur, tentunya dengan tetap menerapkan protokol kesehatan. Acara tersebut juga dilaksanakan secara daring melalui Youtube. Sehingga kegiatan tersebut dapat diikuti oleh kampus-kampus Universitas BSI yang tersebar di 35 lokasi seluruh Indonesia.
Adapun tema yang diangkat dalam dies natalis kali ini adalah "Menyambut Hari Baru".
Co-founder BSI Naba Aji Notoseputro dalam sambutannya menyatakan rasa syukurnya BSI telah mencapai usia ke-33 tahun. Banyak proses dan perjuangan yang harus dilalui hingga sampai pada pencapaian saat ini. Sebenarnya HUT 33 tahun tersebut adalah memperingati lahirnya institusi BSI, yaitu pada tanggal 3 Maret 1988, sedangkan Universitas BSI lahir pada tgl 3 September 2018 dengan terbitnya SK dari Menristekdikti sebagai pengabungan dari 21 perguruan tinggi dilingkungan Yayasan Bina Sarana Informatika (BSI).
Perjalanan 33 tahun tentunya tidak mudah, terutama dalam setahun terakhir ketika pandemi Covid-19 terjadi di Indonesia. “Namun demikian, di tengah pandemi, Universitas BSI mampu beradaptasi dengan kondisi yang ada, bahkan tetap dapat meraih berbagai prestasi yang membanggakan,” kata Naba dalam rilis yang diterima Republika.co.id.
Adapun beberapa prestasi yang telah diraih oleh Universitas BSI sepanjang tahun 2020, antara lain kampus BSI masuk dalam 50 Universitas Terbaik versi Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDikti) wilayah III. "Bagi Yayasan BSI ini sebuah kebanggaan. Kami akan terus berkomitmen berupaya meningkatkan kualitas pendidikan dan menjadi universitas terdepan dalam pelaksanaan Tridharma Perguruan Tinggi, sehingga kami dapat menjadi Universitas yang unggul berbasis ICT di Indonesia," urainya.
Prestasi lain yang membanggakan yaitu Universitas BSI berhasil meraih penghargaan sebagai Perguruan Tinggi dengan kegiatan Pengabdian pada Masyarakat (PM) Terproduktif Tahun 2020 tingkat Universitas di versi LLDIKTI Wilayah III Jakarta.
Penghargaan tersebut, terang Naba, merupakan wujud nyata dari upaya para dosen Universitas BSI dalam menjalankan Tridharma Perguruan Tinggi dalam bentuk Pengabdian pada Masyarakat. Dosen-dosen Universitas BSI yang telah memberikan dedikasi yang tinggi, berupa ilmu pengetahuan baik berupa pelatihan, workshop, penyuluhan ataupun sosialisasi-sosialisasi dilingkungan masyarakat.
Selain prestasi lembaga, kampus Universitas BSI juga
meraih prestasi di tingkat mahasiswa, nama BSI cukup diperhitungkan. Hal itu karena dua proposal karya mahasiswa UBSI dinyatakan lolos dalam penerimaan Pendanaan Kompetisi Inovasi Bisnis Mahasiswa (KIBM) 2020 yang diselenggarakan oleh Pusat Prestasi Nasional Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan.
"Dengan adanya prestasi itu telah menunjukkan bahwa mahasiswa UBSI tidak kalah dengan kampus-kampus lain. Seperti kita ketahui, untuk mendapatkan pendanaan tersebut tidaklah mudah, kita berkompetisi dengan universitas ternama lainnya di seluruh Indonesia," kata Naba.
Prestasi lain yang cukup membanggakan, Universitas BSI masuk ke Top 100 Affiliations versi Sinta (Science and Technology Index) Indonesia. Sinta merupakan portal yang melakukan penilaian kinerja ilmu pengetahuan dan teknologi. Salah satunya adalah kinerja penelitian dosen. Universitas BSI masuk ke peringkat 95 dilihat dari rata-rata penilaian selama tiga tahun terakhir dan peringkat 199 dalam peringkat nasional.
"Penghargaan ini sangat spektakuler, merupakan prestasi nasional, karena kita bersaing dengan sekitar 4.400 perguruan tinggi baik negeri maupun swasta yang ada di Indonesia dalam penulisan jurnal-jurnal," tandasnya.
Harapan Naba, di masa mendatang akan lebih banyak lagi prestasi-prestasi yang membanggakan, dari sisi aspek institusi maupun dari aspek kemahasiswaan. “Prestasi yang akan diraih nantinya tidak hanya skala nasional, tetapi juga skala internasional,” kata Naba Aji Notoseputro.