Kamis 04 Mar 2021 17:44 WIB

Pembelajaran Sains Jangan Disampaikan Lewat Ceramah

Siswa belajar sains perlu banyak demonstrasi

Rep: Inas Widyanuratikah/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa SD mengikuti kegiatan sains (ilustrasi)
Foto: dok. Hotel Sahid Jaya Solo
Siswa SD mengikuti kegiatan sains (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dosen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bambang Suprianto menjelaskan belajar sains bisa mudah dicerna dengan melakukan demonstrasi. Ia mengatakan, dalam pembelajaran sains diharapkan tidak terlalu banyak disampaikan melalui ceramah.

"Kalau ceramah itu kadang ada hambatan kemampuan siswa untuk menerima. Dengan demikian, melakukan demonstrasi atau mendesainnya dengan kegiatan laboratorium diharapkan ada proses belajar dari siswa," kata Bambang, dalam webinar Digital Science Sebagai Alternatif Praktik Sains di Era 4.0, Kamis (4/3).

Baca Juga

Di dalam proses pembelajaran sains, terdapat siswa yang mudah menerima namun juga ada yang lambat menerima. Melalui demonstrasi, dalam pembelajaran sains akan sangat membantu siswa untuk memahami ilmunya.

Melakukan suatu demonstrasi, nantinya siswa secara otomatis akan mengabstraksi hal tersebut menjadi suatu pengetahuan baru. Diharapkan, pengetahuan ini bisa sama dengan apa yang disampaikan oleh guru.

"Dengan demikian, itu mengurangi apa yang disebut dengan miskonsepsi. Jika ini berlangsung dengan baik, maka proses pembelajaran sains bisa menghasilkan learning outcome yang memadai," kata dia.

Lebih lanjut, Bambang menjelaskan, terdapat tahapan efektivitas proses belajar. Jika siswa hanya belajar melalui membaca maka ilmu yang diserap hanya sekitar 10 persen. Jika siswa mendengar dan melihat melalui visual, ilmu yang diserap bisa mencapai 30 persen.

Apabila pembelajaran disajikan melalui proses mendengar dan melihat, maka ilmu yang diserap bisa naik sampai 50 persen. Jika siswa belajar sambil mempresentasikan apa yang ia pelajari, maka ilmu yang terserap bisa sampai 70 persen. "Kalau bisa mempresentasikan dan melakukan itu bisa sampai 90 persen," kata Bambang menambahkan.

 

 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement