Kamis 04 Mar 2021 22:53 WIB

Pasien Sembuh COVID-19 di Sultra Bertambah Jadi 9.259 Orang

Satgas Covid-19 Sultra menyebut pasien sembuh bertambah 21 orang

Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara.
Foto: ANTARA FOTO/Jojon
Petugas kesehatan mempersiapkan vaksin COVID-19 saat simulasi pelayanan vaksinasi di Puskesmas Kemaraya, Kendari, Sulawesi Tenggara.

REPUBLIKA.CO.ID, KOLAKA UTARA -- Tim Satuan Tugas Penanganan COVID-19 Sulawesi Tenggara menyampaikan sebanyak 9.259 warga di provinsi tersebut sembuh dari infeksi SARS-CoV-2 setelah hari ini bertambah 21 orang.

Juru Bicara Satgas Penanganan COVID-19 Sultra La Ode Rabiul Awal saat dihubungi via WhatsApp dari Kolaka Utara, Kamis, mengatakan pasien sembuh hari ini lebih banyak daripada kasus positif baru."Penambahan pasien sembuh hari ini terbanyak dari Kabupaten Konawe 16 orang, Kota Kendari empat orang dan Kabupaten Buton Tengah satu orang," kata dia.

Ia menyampaikan kasus positif baru juga bertambah sebanyak tiga orang, masing-masing satu orang dari Kota Kendari, Baubau dan Kabupaten Buton, sehingga total menjadi 10.079 orang. 

Sementara, kasus meninggal akibat COVID-19 di Sulawesi Tenggara juga ada penambahan satu orang perempuan (38) berasal dari Kota Baubau, sehingga kasus meninggal menjadi 198 orang.

Ia memaparkan sebaran 197 kasus meninggal di Sultra, yakni Kota Baubau menjadi 25 orang, Kendari 59 orang, Kabupaten Konawe 18 orang, Buton 10 orang, Muna 13 orang, Kolaka 14 orang, Konawe Selatan 15 orang, Bombana delapan orang, Wakatobi dua orang, Kolaka Utara 10 orang, Buton Utara tujuh orang, Konawe Utara satu orang. Berikutnya, Kolaka Timur lima orang, Konawe Kepulauan satu orang, Muna Barat tiga orang, Buton Tengah dua orang, dan Kabupaten Buton Selatan empat orang.

Baca juga : Risiko Kematian yang Besar di Balik Makanan Cepat Saji

Ia menyampaikan, meskipun saat ini disemua daerah 17 kabupaten/kota telah melakukan program penyuntikkan vaksinasi COVID-19, namun masih diprioritaskan bagi tenaga kesehatan. Oleh karena itu, ia meminta kepada semua masyarakat dalam menjalankan aktivitas agar menaati protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan guna memproteksi diri dari penularan COVID-19 dan menekan angka kasus di daerah itu.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement