Jumat 05 Mar 2021 18:24 WIB

 Apakah Benar Ada Sahabat Nabi Murtad Usai Isra Miraj? 

Tak ada riwayat kuat yang mendukung tuduhan sahabat murtad

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Tak ada riwayat kuat yang mendukung tuduhan sahabat murtad. Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto: MgIt03
Tak ada riwayat kuat yang mendukung tuduhan sahabat murtad. Ilustrasi Sahabat Nabi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Pertanyaan ini pernah muncul dan menjadi keraguan di tengah-tengah umat. 

Terungkap bahwa tidak benar ada sahabat Nabi yang murtad setelah peristiwa Isra Miraj. Namun masih banyak yang percaya hal tersebut karena adanya hadits yang ternyata berstatus munkar.  

Baca Juga

Salah satunya adalah hadits riwayat Muhammad Ibnu Katsir Al-San dari Ma`mar bin Rasyid dari Ibnu Syihab Az-Zuhry dari Urwah, Aisyah berkata:

“Ketika Nabi SAW dibawa ke Masjid Al-Aqsa, orang-orang telah berbicara tentang itu dan beberapa orang yang percaya padanya telah murtad.” 

Al Hakim mengatakan hadist ini otentik namun Bukhari dan Muslim yang tidak melaporkannya. Sesungguhnya Muhammad ibnu Katsir adalah benar. 

Seperti diketahui, Al Hakim mengkritisi banyak komentar atas hadis dalam bukunya. "Al Mustadrak" dan kritik terlihat jelas di sini. Al-Bukhari dan Muslim tidak melaporkan hadits apapun dari Muhammad ibnu Katsir.   

Karena dia memiliki daya ingat yang lemah, sehingga hafalannya buruk dan narasinya menjadi sangat lemah ketika dia meriwayatkan dari Ma’mar.  

Abdullah, putra Imam Ahmad, mengatakan nama Muhammad ibnu Katsir telah disebutkan kepada ayahnya dan menjawab bah Muhammad ibnu Katsir seorang penghafal yang buruk.   

Dia juga mengatakan narasinya dari Ma`mar menjadi sangat lemah.  Dia berkata, “Haditsnya adalah Munkar. Ayah Abdullah menambahkan Muhammad melaporkan riwayat-riwayat aneh." (lihat Tahdzib Al-Kamal: 26/331). 

Riwayat hadits ini yang benar adalah berasal dari Ibnu Jarir dalam tafsirnya dari Ibnu Syihab Az-Zuhry, dari Ibn Al Musayyib dan Abu Salamah ibn `Abdur-Rahman tanpa rantai riwayat yang lengkap. 

Meskipun demikian, kemurtadan tidak dilaporkan dari kedua riwayat itu tetapi Abdullah ibnu Wahb mengatakannya hanya karena pendapatnya.  Ibnu Wahab adalah narator hadits ini dari Yunus ibnu Yazid dari Az-Zuhry. 

Hal kemurtadan juga dilaporkan dalam hadis Ibnu Abbas yang dicatat Imam Ahmad (1/374 No 3546), Al Nasa'y dalam "As-Sunan Al-Kubra" dan lain-lain. Ibnu Jarir At-Tabary mencatatnya sebagai otentik dalam "Tahdhib Al-Atsar" (17) dan Ibnu Katsir dalam "At-Tafsir" (5/26).   

Namun dalam hadis tersebut tidak menyatakan...

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement