REPUBLIKA.CO.ID, BEIJING -- China terus menaikkan anggaran belanja sektor pertahanannya dalam enam tahun terakhir secara berturut-turut. Pada tahun anggaran 2021, belanja pertahanan China naik 6,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Pada tahun ini sektor pertahanan dialokasikan sebesar 1,35 triliun yuan atau sekitar 209 miliar dolar AS sebagaimana draf usulan yang dibahas dalam Sidang Tahunan Kongres Rakyat Nasional China (NPC) di Beijing, Jumat (5/3). Anggaran tersebut baru sekitar seperempat anggaran pertahanan Amerika Serikat yang mencapai 740,5 miliar dolar AS pada tahun fiskal 2021.
Sebagai negara ekonomi terbesar kedua di dunia dengan jumlah penduduk terbanyak, pengeluaran pertahanan per kapita China yang direncanakan pada tahun 2021 diperkirakan kurang dari 1.000 yuan. China menerapkan mekanisme alokasi fiskal dan pengelolaan anggaran yang ketat untuk belanja sektor pertahanan, terutama alokasi pelatihan personel dan pemeliharaan peralatan.
Sementara Sidang Tahunan NPC dibuka di Balai Agung Rakyat, Beijing, Jumat pagi (5/3) dengan diawali laporan tahunan kinerja pemerintah oleh Perdana Menteri Li Keqiang.Presiden Xi Jinping juga hadir dalam sidang yang diikuti oleh 2.953 anggota parlemen pusat, perwakilan daerah, dan utusan kelompok etnis minoritas dan agama. Sehari sebelumnya, juga telah dibuka Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Politik China (CPPCC) di tempat yang sama oleh Ketua CPPCC sekaligus anggota Komite Tetap Biro Politik Komite Sentral Partai Komunis China (CPC) Wang Yang.