REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pariwisatan dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) optimis pariwisata kreatif menawarkan solusi usai pandemi Covid-19. Sebabnya pemerintah memperkuat kerja sama bidang ekonomi kreatif bersama dengan Uni Emirat Arab (UEA).
"Saya yakin bahwa ikatan bilateral Indonesia dan Uni Emirat Arab akan makin kuat karena ada perjanjian G to G yang ditandatangani hari ini, dua di antaranya adalah kerja sama di bidang ekonomi kreatif," kata Sandiaga dalam keterangan, Ahad (7/3).
Pemerintah Indonesia sepakat melakukan kerja sama dengan UEA dalam pengembangan ekonomi kreatif khususnya di subsektor arsitektur, fesyen, seni rupa dan publikasi. Sandiaga menjelaskan, pembahasan MoU di sektor ekonomi kreatif telah dirintis sejak penyelenggaraan World Conference on Creative Economy (WCCE) 2018 di Bali."Ini merupakan konferensi pertama tingkat dunia di bidang ekonomi kreatif yang diinisiasi oleh Indonesia," katanya.
Dia mengungkapkan, WCCE kedua rencananya akan dilaksanakan di Dubai pada bulan Desember 2021 mendatang dalam rangkaian World Expo 2021. Politisi Gerindra ini mengatakan bahwa Indonesia selaku pionir penyelenggaraan WCCE merasa bangga atas rencana UEA untuk menyelenggarakan WCCE berikutnya di Dubai."Saya sepakat dengan WCCE 2021 yang mengusung semangat kreatif secara inklusif, dimana ekonomi kreatif mendobrak semua batas lokasi geografis, modal dan gender," kata Sandiaga.
Leibih lanjut, mantan wakil gubernur DKI Jakarta ini mengatakan semangat kreatif secara inklusif ini sangat relevan dengan tantangan dan peluang di situasi pandemi saat ini. Dia mengatakan, hal tersebut akan menjadi solusi dalam adaptasi dengan kebiasaan baru.
"Saya optimistis ekonomi kreatif akan memimpin dan menawarkan berbagai solusi kepada kita dalam beradaptasi dengan dunia baru ini, terutama terkait degan terakselerasinya digitalisasi yang kuat," katanya.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Salahuddin Uno dan Menteri Kebudayaan dan Pemuda UEA Noura bint Mohammed Al Kaabi yang diselenggarakan secara hybird dari Manado dan Abu Dhabi.