REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mencatat jumlah rekening simpanan masyarakat sebanyak 352.728.934 rekening pada Januari 2020. Adapun realisasi ini naik 16,4 persen dari periode sama tahun lalu sebanyak 303.132.916 rekening.
Kepala Eksekutif LPS Lana Soelistianingsih mengatakan jika dibandingkan jumlah rekening pada Desember 2020 maka jumlah rekening simpanan masyarakat bertambah sebanyak 2.403.984 rekening.
“Jumlah tersebut berasal dari 109 Bank Umum yang terdiri dari 95 Bank Umum Konvensional dan 14 Bank Umum Syariah,” ujar dalam keterangan resmi, Senin (8/3).
Lana menyebut jumlah nominal simpanan masyarakat juga mengalami kenaikan sebesar 10 persen dari sebesar Rp 6.035 triliun menjadi Rp 6.639 triliun pada Januari 2021. Jika dibandingkan Desember 2020 jumlah nominal simpanan masyarakat turun sebesar 1,45 persen dari Rp 6.737 triliun menjadi Rp 6.639 triliun.
Pada awal 2020 simpanan perbankan cenderung mulai menurun jika dibandingkan posisi akhir Desember 2020 karena merupakan siklus bulanan yang umum terjadi pada awal tahun.
Menurut dia, hal itu terjadi dilatarbelakangi oleh pada awal tahun terutama kuartal I nasabah cenderung melakukan penarikan terutama pada nasabah segmen perusahaan untuk keperluan bisnisnya.
“Ini mengindikasikan bahwa pemulihan ekonomi mulai menunjukkan aktivitas yang membaik khususnya pada kegiatan usaha,” ucapnya.
Berdasarkan jenisnya, dari total simpanan pada Januari 2021 sebesar Rp 6.737 triliun proporsi terbesar adalah deposito 41,4 persen, tabungan 32 persen, giro 25,5 persen, deposit on call 1 persen, dan sertifikat deposito 0,1 persen.
Jenis simpanan yang mengalami kenaikan terbesar yakni giro sebesar 16,5 persen menjadi Rp 1,696 triliun sedangkan sertifikat deposito adalah jenis simpanan yang mengalami penurunan minus 71,2 persen. Selanjutnya per Januari 2021 jumlah rekening simpanan yang dijamin LPS telah melampaui target UU LPS sebesar 90 persen sebesar 99,9 persen atau sebanyak 352.430.068 rekening.