REPUBLIKA.CO.ID, MADINAH -- Pada suatu hari, Nabi Muhammad tidak dapat memejamkan matanya sepanjang malam. Berkali-kali beliau mengubah posisi tidurnya sehingga istri beliau bertanya, "Mengapa engkau tidak dapat tidur, ya Rasulullah?"
Nabi menjawab, "Tadi tergeletak sebutir kurma, kemudian aku memakannya karena khawatir kurma itu terbuang sia-sia. Sekarang aku cemas, mungkin kurma itu dikirim ke sini untuk disedekahkan."
Syekh Maulana Muhammad Zakariyya Al Khandahlawi, dalam kitabnya yang berjudul Fadhilah Amal menjelaskan, kemungkinan besar kurma itu milik Nabi Muhammad. Tetapi, karena sedekah biasanya diberikan melalui Nabi Muhammad, keraguan itulah yang membuatnya tidak bisa tidur semalaman. Khawatir kurma itu harta sedekah, berarti ada harta sedekah yang termakan oleh beliau.
Menurut pakar hadist dari India tersebut, hal tersebut merupakan gambaran Nabi Muhammad sebagai seorang pemimpin. Hanya karena perasaan ragu, beliau berkali-kali mengubah posisi tidurnya dan tidak bisa tidur sepanjang malam.
"Lalu, bagaimanakah diri kita sebagai pengikutnya? Ada yang memakan suap, riba, hasil curian, merampok, dan perbuatan-perbuatan lain yang dilarang agama, tanpa merasa takut dan cemas, sedangkan ia mengaku sebagai umat Nabi Muhammad," kata Syekh Maulana Muhammad Zakariyya.