REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Tak hanya manusia, jin juga bisa mencelakai umat manusia. Bagaimana cara bangsa jin membahayakan manusia?
Ada banyak cara jin merugikan manusia dengan berbagai cara, di antaranya adalah sebagaimana dilansir dari islamweb berikut ini:
Pertama, masuk ke dalam tubuh manusia. Dalam surat Al-Baqarah ayat 275 disebutkan:
الَّذِينَ يَأْكُلُونَ الرِّبَا لَا يَقُومُونَ إِلَّا كَمَا يَقُومُ الَّذِي يَتَخَبَّطُهُ الشَّيْطَانُ مِنَ الْمَسِّ “Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti berdirinya orang yang kemasukan setan lantaran (tekanan) penyakit gila.”
Kalimat ini sangat jelas maksudnya berdirinya seperti orang yang kemasukan setan, badannya seperti lumpuh, kemudian dia akan menjadi orang gila. Ibnu Taimiyah mengatakan:
ثبوت الجن ثابت بكتاب الله وسنة رسوله واتفاق سلف الأمة وأئمتها ، وكذلك دخول الجني في بدن الإنسان ثابت باتفاق أئمة أهل السنة والجماعة
“Adanya jin adalah perkara yang ditetapkan dalam kitab Allah dan Sunnah NabiNya, serta disepakati para salaf dari umat ini dan para ulamanya, demikian juga dengan jin yang merasuki badan manusia adalah hal yang disepakati para ulama Ahlus Sunnah wal Jama’ah.”
Abdullah bin Imam Ahmad pernah bertanya kepada ayahnya, “Sesungguhnya ada beberapa orang yang berpendapat, bahwa jin tidak bisa masuk ke badan manusia.”
Kemudian Imam Ahmad menjawab, “Wahai anakku, mereka dusta. Jin itulah yang berbicara dengan lisan orang yang dirasuki.”
Ibnu Taimiyyah kemudian menjelaskan mengenai apa yang disampaikan Imam Ahmad bahwa apa yang disampaikan Imam Ahmad adalah masalah yang terkenal di masyarakat. Orang yang kerasukan berbicara dengan bahasa yang tidak bisa dipahami maknanya.
Terkadang dia dipukul sangat keras, andaikan dipukulkan ke onta, pasti akan menimbulkan sakit. Meskipun demikian, orang yang kesurupan tidak merasakan pukulan dan tidak menyadari ucapan yang dia sampaikan.
Sedangkan orang yang menyaksikan kejadian kesurupan, dia akan mendapatkan kesimpulan yang meyakinkan bahwa yang bicara dengan lidah manusia dan yang menggerakkan badannya adalah makhluk lain, selain manusia.
Ibnu Taimiyyah juga menegaskan bahwa ulama sepakat jin bisa merasuki tubuh manusia. Tidak ada satupun ulama Islam yang mengingkari jin bisa masuk ke badan orang yang kesurupan dan lainnya. Orang yang mengingkari hal ini dan mengklaim bahwa syariat mendustakan anggapan jin bisa masuk ke badan manusia, berarti dia telah berdusta atas nama syariah. Karena tidak ada satupun dalil syariat yang membantah hal itu.
Selanjutnya, Ibnu Taimiyyah juga menjelaskan sebab terjadinya kesurupan. Jin yang merasuki manusia bisa saja terjadi karena dorongan syahwat atau hawa nafsu atau karena jatuh cinta. Sebagaimana yang terjadi antara manusia dengan manusia.
Bisa juga terjadi karena kebencian atau kezaliman (yang dilakukan manusia), misalnya ada orang yang mengganggu jin atau jin mengira ada seseorang yang sengaja mengganggu mereka, baik dengan mengencingi jin atau membuang air panas ke arah jin atau membunuh sebagian jin, meskipun si manusia sendiri tidak mengetahuinya.
Namun jin juga bodoh dan zalim, sehingga dia membalas kesalahan manusia dengan kezaliman melebihi yang dia terima. Terkadang juga motivasinya hanya sebatas main-main atau mengganggu manusia, sebagaimana yang dilakukan orang jelek di kalangan manusia.