Rabu 10 Mar 2021 14:59 WIB

Jokowi Dorong Pemda Vaksinasi Santri

Santri, ulama, dan tokoh agama perlu masuk ke dalam daftar peserta vaksinasi Covid-19

Rep: Sapto Andika Candra/ Red: Esthi Maharani
Salah satu ulama mengikuti vaksinasi covid-19
Foto: Edi Yusuf/Republika
Salah satu ulama mengikuti vaksinasi covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) meminta pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk segera memasukkan santri, ulama, dan tokoh agama ke dalam daftar peserta vaksinasi Covid-19. Jokowi berharap semakin banyak bagian masyarakat yang divaksinasi, maka semakin cepat pula kekebalan kelompok atau herd immunity tercapai.

"Kita berharap juga di provinsi-provinsi yang lain agar juga mendorong, mengajak para ulama, para tokoh lintas agama, para santri untuk juga berbondong-bondong diberikan vaksinasi. Ini akan memberikan sebuah herd immunity kekebalan komunal, kita hatap laju penularan Covid-19 bisa kita hentikan, bisa kita cegah," kata Jokowi di Masjid Agung Semarang, Jawa Tengah saat meninjau vaksinasi untuk ulama dan tokoh agama, Rabu (10/3) siang.

Siang ini Jokowi memang berkunjung ke Kota Semarang untuk melihat langsung prosesi vaksinasi bagi ulama, tokoh agama, dan santri. Pagi harinya, Jokowi lebih dulu 'mampir' ke Bantul, Yogyakarta untuk melihat prosesi vaksinasi terhadap para pekerja seni.

Pemerintah memang sedang mengebut program vaksinasi Covid-19 agar target sasaran sebanyak 182 juta penduduk Indonesia bisa divaksinasi seluruhnya sebelum akhir 2021. Sampai saat ini, pemerintah Indonesia sudah menerima nyaris 40 juta dosis vaksin Covid-19. Rinciannya, 38 juta dosis vaksin Sinovac dan 1,1 juta vaksin AstraZeneca yang baru saja tiba awal pekan ini.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement