Rabu 10 Mar 2021 16:56 WIB

Ikan Hias Cibinong Meniti Langkah untuk Mendunia

Nilai ekspor ikan hias Indonesia merupakan 10,5 persen dari pasar ikan hias dunia.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Manajer Nusantara Nishikigoi Goldenfish Centre (NNGC), Lilo
Foto: Shabrina Zakaria
Manajer Nusantara Nishikigoi Goldenfish Centre (NNGC), Lilo

REPUBLIKA.CO.ID, Di gedung seluas 30 x 30 meter ini, ribuan ekor ikan koi dan mas koki dibudidayakan. Untuk membudidayakan ribuan ikan tersebut, Nusantara Nishikigoi Goldenfish Centre (NNGC) menggunakan gedung Raiser 1, yang berada di kawasan Raiser Ikan Hias Cibinong, Kabupaten Bogor.

Ketika memasuki bangunan tersebut, terlihat 36 kolam berukuran kecil, 18 kolam berukuran besar, dan 12 akuarium berisi ikan ada di sana. Tak hanya itu, tampak juga sejumlah banner digantungkan di langit-langit bangunan, berisi jenis-jenis ikan koi dan mas koki.

Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP), Sakti Wahyu Trenggono baru saja meresmikan NNGC Cibinong menjadi Pusat Koi dan Maskoki Nusantara pada akhir pekan lalu. Dari jumlahnya yang ribuan, NNGC sendiri memiliki 17 jenis ikan koi dan lima jenis ikan maskoki yang dibudidayakan dan diperjualbelikan.

Manager dari NNGC, Lilo, mengatakan, meski bukan penjual ikan koi dan maskoki terbesar, namun kehadiran NNGC bertujuan untuk menjembatani para breeder yang ingin melakukan ekspor, sekaligus memajukan industri perikanan lokal. Lilo mengklaim, potensi ikan lokal tidak kalah baik dengan ikan impor.

“Jadi, mereka yang mau ekspor, kami bisa jembatani antara pembeli di luar negeri dan dalam negeri. Semua ikan bisa dipilih langsung dan jumlah berapapun bisa dipesan,” kata Lilo kepada Republika, Selasa (9/3).

Harga ikan yang ditawarkan NNGC pun beragam. Mulai dari Rp 50 ribu, hingga Rp 5 juta untuk ikan maskoki. Serta ratusan ribu rupiah, hingga ratusan juta rupiah untuk ikan koi. Ikan-ikan dengan berbagai motif yang cantik itu, memang dijual dengan harga yang cukup tinggi, karena memiliki kualitas grade A atau high quality.

Sebelum diresmikan pada pekan lalu, NNGC sudah melakukan soft opening pada pertengahan Januari 2021. Sejak saat itu, ribuan ikan sudah terjual. Bahkan, sudah ada ratusan ikan yang diekspor ke luar negeri. “Sudah ada ratusan ikan yang ‘sold out’ ke Peru, Australia, Panama, dan Jepang,” ujar dia.

Di NNGC, selain Lilo, ada tiga orang pengurus atau yang disebut ‘handler’ yang siap mengajarkan para pemula. Di antaranya, yakni Rizki (20 tahun), yang merupakan handler ikan maskoki.

Sejauh ini, Rizki mengurus 1.000 ekor lebih ikan maskoki di NNGC. Jenis ikan maskoki yang dimiliki NNGC antara lain, Oranda, Ranchu, Riyukin, Celestial, dan Mutiara Jambul. Sambil mengelus seekor ikan maskoki jenis Mutiara Jambul, Rizki mengatakan, perawatan ikan maskoki dinilainya ‘gampang-gampang susah’. Dia harus menguras kolam ikan-ikan gembul tersebut sekali dalam sepekan.

“Kalau masih tiga bulan gini, paling besarnya 4-5 sentimeter. Yang lebih tua, biasanya besarnya hampir 15 sentimeter, bisa dijual dengan harga Rp 5 juta,” kata Rizki.

Peluang Ekspor

Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono meyakini industri ikan hias akan tumbuh seiring diresmikannya Pusat ikan hias tersebut. Sakti meyakini produk ikan hias tidak hanya diminati pasar domestik tapi juga luar negeri.

Berdasarkan catatan KKP, ekspor ikan hias Indonesia senilai 33 juta dolar AS pada 2019, meningkat signifikan dari tahun 2012 sebesar 21 juta dolar AS. Selain itu, nilai ekspor ikan hias Indonesia pada tahun 2019 tersebut juga merupakan 10,5 persen dari pasar ikan hias dunia.

Hal ini, lanjutnya, membuat Indonesia tak pernah absen menjadi lima besar negara pengekspor ikan hias sejak 2010 dan menjadi yang terbesar di dunia pada 2018. Dia mengatakan optimalisasi potensi produksi dan ekspor ikan hias Indonesia ke pasar dunia dalam pengembangannya harus tetap memperhatikan perlindungan dan pelestarian.

"Antara ekologi dan ekonomi harus sama-sama dijaga," kata Sakti usai peresmian, Ahad (7/3) lalu.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement