Kamis 11 Mar 2021 05:55 WIB

Pria Berjubah Putih, Awal Mualaf Hidayah Memeluk Islam   

Mualaf Hidayah masuk Islam atas panggilan hatinya kepada Islam

Rep: Ratna Ajeng Tejomukti/ Red: Nashih Nashrullah
Mualaf Hidayah masuk Islam atas panggilan hatinya kepada Islam. Hidayah
Foto: Dok Istimewa
Mualaf Hidayah masuk Islam atas panggilan hatinya kepada Islam. Hidayah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Berada dalam lingkungan yang taat beragama dengan kayakinan non-Islam sebelumnya, tak membuat hati Hidayah senang. 

Gadis 26 tahun asal Nusa Tenggara Timur ini lahir di negeri jiran, Malaysia. Kedua orang tuanya pernah menetap di sana hingga usianya lulus SMP. Namun karena kontrak kerja orang tuanya habis, mereka memutuskan untuk kembali ke Nusa Tenggara Timur.

Berbeda dengan pilihan keluarganya, Hidayah memutuskan untuk merantau. Hanya setahun dia bersama keluarganya dan pada 2014, dia pergi seorang diri ke Balikpapan, Kalimantan Timur.  

Hidayah dan keluarganya dikenal sebagai penganut agama yang taat bahkan kedua orang tuanya sangat fanatik. Sejak kecil mereka tak pernah absen beribadah setiap Minggu.  

Namun berbeda dengan Hidayah, sejak merantau hidupnya tak memiliki lagi kedamaian. Berbagai masalah selalu datang dan pergi. Berusaha untuk tetap taat dengan agamanya namun tak juga membuatnya damai. 

Hingga satu ketika, Hidayah memiliki teman-teman Muslim. Dia melihat pribadi mereka yang santun dan baik. Mereka benar-benar meneladani ajaran-ajaran Islam. Hidayah merasa bahwa teman Muslimnya menjalani hidup dengan tenang, meski memang mereka tak lepas dari masalah. 

"Sejak merantau saya bekerja berpindah-pindah dan lebih sering bekerja di restoran tetapi masih di daerah Balikpapan, tetapi tidak tahu mengapa, ketika saya merasa tertekan sedikit saja saya selalu mengundurkan diri dan berpindah bekerja," tutur dia.  

Melihat teman Muslim yang berbeda cara memandang hidup. Hidayah mulai mempelajari Islam. Namun dia tak lantas segera memeluk Islam. 

Cukup lama Hidayah mempelajari Islam, sejak 2015 hingga 2018. Hidayah mengaku saat itu masih egois dan berusaha menolak kebenaran Islam. 

Hidayah hanya yakin dengan Tuhan yang dapat dilihat mata. Karena Allah di dalam Islam, yang dahulu dia ketahui tidak dapat dilihat berbeda dengan agama sebelumnya yang tergambar dan diwujudkan dalam patung.  

Meski banyak bukti-bukti yang telah ditunjukkan Allah. Salah satunya adalah dimimpikan seorang pria berjubah dan berpeci putih namun tak terlihat wajahnya. Dia hanya terlihat bercahaya putih saja. Pria tersebut berada di dalam masjid. 

Setelah lama berpikir, dia pun memutuskan untuk memeluk Islam. Namun saat itu dia tidak paham untuk memeluk Islam harus bersyahadat.  

Hidayah hanya tahu, jika Muslim itu mengaji sehingga dia meminta saudaranya untuk diajarkan mengaji. Setelah mendapat penjelasan tepat pada 16 Oktober 2018 dia pun memeluk Islam.   

Kakak angkatnya ini yang kemudian...

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement