REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta meluncurkan guguran awan panas dengan jarak luncur sejauh 1.200 meter ke arah barat daya pada Kamis (11/3). Kepala Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG), Hanik Humaida menyatakan, guguran awan panas itu terjadi pada pukul 14.03 WIB.
"Guguran awan panas tercatat di seismograf dengan amplitudo 45 mm dan durasi 86 detik," kata Hanik melalui keterangan resminya di Yogyakarta.
Pada periode pengamatan pukul 06.00 sampai 12.00 WIB, teramati tiga kali guguran lava keluar dari Gunung Merapi dengan jarak luncur maksimal 900 meter ke arah barat daya. Gunung api aktif itu juga terdeteksi mengalami 34 gempa guguran dengan amplitudo 3-36 mm selama 10-78 detik, dan satu kali gempa embusan dengan amplitudo 6 mm selama 9 detik.
Hingga kini, BPPTKG masih mempertahankan status Gunung Merapi pada Level III atau siaga. Guguran lava dan awan panas Gunung Merapi diperkirakan bisa berdampak ke wilayah sektor selatan-barat daya yang meliputi Sungai Kuning, Boyong, Bedog, Krasak, Bebeng, dan Putih.