REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA -- Kanada memastikan bahwa vaksin Covid-19 dari AstraZeneca aman. Pernyataan ini dikeluarkan setelah Denmark dan Norwegia menghentikan sementara penggunaan vaksin AstraZeneca, terkait laporan beberapa orang yang menerima vaksin tersebut mengalami pembekuan darah.
"Health Canada mengetahui laporan kejadian buruk di Eropa setelah imunisasi dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca, dan kami ingin meyakinkan warga Kanada bahwa manfaat vaksin lebih besar daripada risikonya," ujar pernyataan Kementerian Kesehatan Kanada.
Kanada menerima 500 ribu dosis vaksin AstraZeneca yang dibuat di Serum Institute of India minggu lalu. Kanada berharap bisa mendapatkan pasokan vaksin sebesar 1,5 juta pada Mei. Kementerian Kesehatan Kanada mengatakan, sejauh ini tidak ada laporan bahwa orang yang telah menerima vaksin AstraZeneca mengalami pembekuan darah.
"Sampai saat ini, tidak ada kejadian buruk yang terkait dengan vaksin Covid-19 AstraZeneca telah dilaporkan ke Health Canada atau Badan Kesehatan Masyarakat Kanada," kata Kementerian Kesehatan.
Pemerintah federal telah memesan total 20 juta dosis vaksin AstraZeneca. Kanada juga akan menerima 1,9 juta melalui skema Covax. Kampanye vaksinasi Kanada agak terlambat dibandingkan negara maju lainnya karena ada kendala pengiriman vaksin dari Pfizer dan Moderna. Kanada telah memesan lebih banyak dosis vaksin per kapita dibanding negara lain.
Baca juga : Rumania Hentikan Penggunaan Vaksin AstraZeneca
Sebelumnya Denmark telah menangguhkan pemberian suntikan vaksin Covid-19 dari AstraZeneca selama dua minggu setelah ada laporan kasus pembekuan darah, termasuk satu kematian di Denmark pada Kamis (11/3). Pihak berwenang tidak merinci berapa banyak laporan kasus pembekuan darah yang terjadi, namun vaksin AstraZeneca akan ditangguhkan selama 14 hari.
AstraZeneca dan European Medicines Agency (EMA) tidak dapat dihubungi untuk dimintai komentar. Awal pekan ini, EMA mengatakan bahwa produknya telah mengikuti kontrol kualitas yang ketat dan tidak ada kejadian merugikan serius yang dikonfirmasi terkait dengan vaksin.
Austria telah menghentikan penggunaan vaksin AstraZeneca karena terjadi kematian akibat gangguan koagulasi dan penyakit akibat emboli paru-paru. Austria kini sedang menyelidiki penyebab kematian tersebut.
EMA telah melakukan kontak dengan otoritas Austria dan mendukung penuh penyelidikan mereka. EMA mengatakan, sejauh ini tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa vaksin AstraZeneca terkait dengan dua kasus di Austria.