REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG — Hong Kong melaporkan kasus pertama efek samping vaksinasi untuk mencegah infeksi virus corona jenis baru (Covid-19).
Pihak berwenang di kota administratif China itu mengatakan pada Jumat (12/3) bahwa ada pasien yang mengalami kelumpuhan wajah pasca-melakukan vaksinasi Covid-19. Meski demikian, disebutkan bahwa potensi efek samping dari suntikan cenderung tidak tinggi.
Dilansir Asia One, pasien yang mengalami efek samping vaksin Covid-19 diketahui adalah seorang pria berusia 69 tahun dengan riwayat hipertensi. Ia menerima vaksin dari Sinovac pada 6 Maret, hingga kemudian mulai mengalami gejala kelumpuhan wajah yang disebut dengan Bell’s Palsy sekitar dua jam pasca-disuntik.
Departemen Kesehatan Hong Kong mencatat secara keseluruhan ada 71 kasus efek samping vaksinasi Covid-19, sejak dilakukan di kota itu mular pekan lalu. Sebagian besar dilaporkan dengan suntikan yang berasal dari Sinovac, yaitu dengan 69 kasus dari 91.818 dosis yang diberikan.
Sementara, ada dua kasus lainnya yang terkait dengan vaksin Covid-19 dari Pfizer dan BioNTech, di mana 1.207 dosis telah diberikan pada pekan lalu. Sebanyak 30 pria dan 17 perempuan warga Hong Kong termasuk diantara yang mengalami efek samping vaksinasi. Mereka dilaporkan mengalami gejala seperti kelelahan, pusing, bahkan stroke.
Laporan tentang potensi efek samping telah mempengaruhi proses vaksinasi di Hong Kong. Tercatat banyak ketidakhadiran warga yang terdaftar untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19 sesuai jadwal.