Ahad 14 Mar 2021 08:54 WIB

Polisi London Bentrok dengan Pengunjuk Rasa Pembunuhan Sarah

Seribuan orang berkumpul untuk unjuk rasa dan mengenang pembunuhan Sarah Everard.

Rep: Idealisa Masyafarina/ Red: Yudha Manggala P Putra
Pengunjuk rasa di dekat Clapham Common London, mengangkat poster mempertanyakan tugas polisi sebagai pelindung. Aksi digelar menyusul kasus penculikan dan pembunuhan perempuan 33 tahun Sarah Everard yang pelakunya diduga seorang polisi setempat.
Foto: EPA/Joshua Bratt
Pengunjuk rasa di dekat Clapham Common London, mengangkat poster mempertanyakan tugas polisi sebagai pelindung. Aksi digelar menyusul kasus penculikan dan pembunuhan perempuan 33 tahun Sarah Everard yang pelakunya diduga seorang polisi setempat.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Polisi di London bentrok dengan pelayat dan pengunjuk rasa pada hari Sabtu (13/3), setelah lebih dari seribu orang berkumpul untuk menandai pembunuhan perempuan 33 tahun Sarah Everard. Bentrok terjadi beberapa jam setelah petugas polisi yang dituduh melakukan pembunuhan itu muncul di pengadilan.

Hilangnya Sarah Everard saat berjalan pulang pada malam hari tanggal 3 Maret telah menyebabkan banyak laporan dari para wanita tentang bahaya berjalan sendirian di malam hari. Ini juga menyebabkan kekecewaan atas kegagalan polisi menangani hal ini.

Pada Sabtu pagi, sebuah tugu peringatan dadakan dengan bunga dan lilin bermunculan di sekitar panggung di Clapham Common di barat daya London, dekat tempat Everard terakhir terlihat hidup.

Kate, Duchess of Cambridge, termasuk di antara mereka yang memberikan penghormatan. Seorang pejabat istana mengatakan Kate bahwa ingat bagaimana rasanya berjalan-jalan di London pada malam sebelum dia menikah.

Pada Sabtu malam, sekitar seribu orang yang kebanyakan wanita, berkumpul di lokasi tersebut untuk memberi penghormatan dan memprotes kurangnya keamanan yang mereka rasakan saat keluar sendirian. Banyak yang meneriakkan 'malu padamu' pada polisi yang hadir.

Kelompok-kelompok kampanye ingin mengadakan aksi formal, tetapi Kepolisian Metropolitan London mengatakan orang-orang tidak boleh berkumpul karena pembatasan virus corona.

Kepala Kepolisian, Cressida Dick, mengatakan tindakan itu melanggar hukum dan tidak aman.

Saat ketegangan meningkat, saksi mata menyebut telah melihat polisi menyeret beberapa wanita menjauh dari pertemuan di Clapham Common. Namun kepolisian belum mengatakan berapa banyak orang yang telah mereka tangkap.

Wali kota London Sadiq Khan, yang bertanggung jawab atas kepolisian di kota, mengatakan tanggapan petugas kadang-kadang tidak sesuai atau proporsional. Ia menambahkan bahwa dia sedang mencari penjelasan mendesak dari Dick.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement