Ahad 14 Mar 2021 10:55 WIB

Konferensi Internasional Dialog Antaragama Dihelat di Kairo

Kairo menjadi tempat konferensi internasional dialog antaragama.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Muhammad Hafil
Konferensi Internasional Dialog Antaragama Dihelat di Kairo. Foto: Salah satu bangunan gereja Ortodoks Koptik di di New Administrative Capital (NAC), sebelah Timur Kota Kairo, Mesir.
Foto: Ahram
Konferensi Internasional Dialog Antaragama Dihelat di Kairo. Foto: Salah satu bangunan gereja Ortodoks Koptik di di New Administrative Capital (NAC), sebelah Timur Kota Kairo, Mesir.

REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Konferensi internasional tentang dialog antaragama, yang diadakan oleh Dewan Tertinggi Urusan Islam, dimulai di Kairo pada Sabtu (13/3). Konferensi ini melibatkan partisipasi lebih dari 35 negara.

Konferensi dua hari ini berada di bawah naungan Presiden Mesir, Abdel Fattah El Sisi. Itu akan membahas lebih dari 30 makalah penelitian dan bertujuan untuk mengkonsolidasikan dialog antara budaya dan agama.

Baca Juga

Dalam pidatonya, Imam Besar Al-Azhar, Sheikh Ahmed El Tayeb mengatakan, Islam bukanlah keyakinan yang terpisah dari agama ketuhanan lainnya. "Islam telah menetapkan perdamaian sebagai prinsip perlakuan antara Muslim dan non-Muslim," kata dia, dilansir dari laman Egypt Today pada Ahad (14/3).

Adapun Konferensi Internasional ke-31 Dewan Tertinggi untuk Urusan Islam ini, bertemakan "Dialog Antaragama dan Antarbudaya".

Agenda kegiatan konferensi, fokus pada konsep dialog dan tujuannya, serta efek dialog konstruktif dalam memerangi terorisme, beserta penciptaan perdamaian manusia.

Menteri Wakaf Keagamaan Mesir (Awqaf), Mohamed Mokhtar Gomaa menggarisbawahi pentingnya kebijakan bertetangga baik dan dialog antar negara.

Di samping itu, Wakil Syekh Al Azhar Mohamed el-Dawini menekankan bahwa Al Azhar menolak teori benturan peradaban, dan menyerukan untuk membangun perdamaian sejati di antara masyarakat. Dawini mengatakan, Al Azhar menghadapi upaya untuk mengeksploitasi agama sebagai alat untuk menabur benih hasutan di antara orang-orang di satu tanah air.

Dalam merayakan Hari Persaudaraan Manusia Internasional pada 4 Februari 2021, Presiden Sisi menyerukan kepada dunia untuk menyebarkan budaya perdamaian dan menjunjung tinggi nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan secara damai.

"Dunia saat ini merayakan nilai penting kemanusiaan yang kita butuhkan lebih dari sebelumnya. Itu adalah nilai persaudaraan manusia... Peristiwa penting ini mengingatkan kita semua akan pentingnya dialog untuk memahami dan menerima yang lain dan pentingnya memperkuat kerja sama untuk menolak fanatisme, menghadapi ujaran kebencian, dan menyebarkan nilai-nilai toleransi, keadilan dan kesetaraan untuk mencapai perdamaian dan stabilitas," sebut El Sisi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement