REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemain veteran Ponsianus Nyoman Indrawan menegaskan Bali United Basketball yang dibelanya saat ini merupakan underdog di Divisi Merah Kompetisi IBL 2021. Meskipun saat ini Bali United memuncaki klasemen dengan dua kemenangan dan sekali kekalahan.
Alasannya, di Divisi Merah ini ada tim tangguh Pelita Jaya Basketball yang belum bermain. Ponsianus sebelumnya membela Pelita Jaya sehingga paham kekuatan tim ini.
Sementara Bima Perkasa Jogja dinilai punya tren dan permainan bagus pada pembuka Seri I. Bima Perkasa mengalahkan Bali United pada pertemuan pertama kedua tim.
"Kami underdog untuk ke play-off sebagai tim baru. Namun kami akan berusaha keras untuk memperbaiki penampilan untuk mendaptkan kemenangan pada laga-laga berikutnya. Kami akan berusaha ambil kemenangan dari Louvre Dewa United, juga membalas kekalahan dari Bima Perkasa pada pertemuan kedua nanti," kata Koming, sapaannya, seusai Bali United mengalahkan Satya Wacana Saints Salatiga 83-68 di Robinson Resort, Cisarua, Ahad (14/3).
Saat ini, kata Koming, Bali United masih perlu perbaikan untuk berada di level yang mereka harapkan. Ia menilai kekurangan paling mendasar adalah soal chemistry. Tim ini dibangun dari separuh penggawa muda dan sisanya pemain berpengalaman dari sejumlah klub lain dalam waktu tak terlalu lama.
Baca juga : Kalah 0-1 dari Napoli, AC Milan Kian Tertinggal dari Inter
Koming termasuk salah satu pemain veteran di Bali United. Ia memutuskan pensiun pada 2019 dari Pelita Jaya, tapi akhirnya terpanggil kembali untuk membela tim daerah asalnya.
"Sebagai senior saya akan mencoba membantu para pemain muda untuk berkembang,” kata Koming.
Chemistry dan adaptasi agak tersendat dipoles karena Bali United kurang dalam uji coba. Mereka kesulitan mencari lawan latih tanding di Bali. Kondisi pandemi Covid-19 menghalangi Bali United beruji coba di luar Pulau Bali. Hal ini cukup membuat mereka kesulitan menghadapi lawan.
“Kami tak pernah beruji coba dengan lawan yang memakai defense one on one. Kami juga sempat kesulitan mengantisipasi lawan yang berbeda-beda pola,” ujarnya.
Asisten pelatih Bali United I Gusti Ngurah Rustawijaya menambahkan, pelatih kepala Alex Stefanosky juga masih beradaptasi dengan basket Indonesia. Stefanosky adalah pelatih asal Makedonia Utara.
"Jadi memang butuh waktu untuk bisa mencapai permainan terbaik," ujar Rusta.
Koming menambahkan, Stefanovsky masih buta kekuatan para kontestan di IBL. Alhasil ia kerap meminta masukan dari pemain senior, termasuk Koming, perihal kekuatan dan kelemahan lawan yang mereka hadapi. "Kami terus belajar memperbaiki dan saya yakin kami bisa berkembang lebih baik lagi pada pertandingan-pertandingan selanjutnya," ujar Koming.