REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Wali Kota Bekasi, Rahmat Effendi, mengatakan stok vaksin di wilayahnya tidak ada yang kedaluwarsa. Dia mengatakan, vaksin yang ada langsung dieksekusi alias disuntikkan kepada sasaran tiap kali datang.
"Tidak akan kadaluarsa di sini, karena distribusi vaksinnya tidak pernah berlebih, begitu dapat langsung digunakan," kata Pepen, sapaan akrabnya, Selasa (16/3).
Sasaran vaksin di Kota Bekasi, dari data Dinas Kesehatan (Dinkes) pada tahap pertama sebanyak 11.983 jiwa, lalu tahap dua 38.850 jiwa dengan dua kali dosis penyuntikan.
Jumlah vaksin yang sudah diterima Kota Bekasi pada termin pertama sebanyak 14.060 dosis, lalu pada termin kedua sebanyak 50.000 dosis dan terakhir 77.100 dosis.
"Kebutuhan vaksin kita masih kurang, begitu datang (distribusi) langsung digunakan," tegasnya.
Adapun, Pemerintah Kota Bekasi melakukan vaksinasi kepada petugas layanan publik. Jumlahnya ada 17.435 sasaran.
Jumlah itu terdiri tokoh agama, Satpol PP, petugas pemadam kebakaran (Damkar), TNI/Polri, pejabat daerah, BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan, Kementerian Agama, petugas KUA, guru, petugas PLN, Samsat, Jasa Raharja, ASN dan non ASN, kelurahan, kecamatan, pasar dan lain-lain.
Saat ini, petugas layanan publik yang sudah divaksin 3.563 orang. Adapun, untuk mempercepat laju vaksin, sedianya pihak Dinkes Kota Bekasi akan menggelar vaksinasi massal. Namun, rencana ini masih menunggu persetujuan dari wali kota Bekasi.