Selasa 16 Mar 2021 19:36 WIB

Ridwan Kamil akan Prioritaskan Vaksinasi Calon Jamaah Haji

Prioritas siapa yang duluan divaksin urgensinya waktu atau urgensi usia.

Rep: arie lukihardianti/ Red: Hiru Muhammad
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mendampingi Gubernur Jawa Barat periode  2008-2013 dan 2013-2018 Ahmad Heryawan saat mengikuti vaksinasi covid-19 massal bagi ulama dan tokoh Jawa Barat, di rumah dinas gubernur Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (10/3). Keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadikan rumah dinasnya sebagai tempat vaksinasi Covid-19 diharapkan bisa diikuti oleh kepala daerah lainnya untuk mempercepat proses vaksinasi di Jawa Barat.
Foto: Edi Yusuf/Republika
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) mendampingi Gubernur Jawa Barat periode 2008-2013 dan 2013-2018 Ahmad Heryawan saat mengikuti vaksinasi covid-19 massal bagi ulama dan tokoh Jawa Barat, di rumah dinas gubernur Gedung Pakuan, Kota Bandung, Rabu (10/3). Keputusan Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menjadikan rumah dinasnya sebagai tempat vaksinasi Covid-19 diharapkan bisa diikuti oleh kepala daerah lainnya untuk mempercepat proses vaksinasi di Jawa Barat.

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG--Gubernur Jabar Ridwan Kamil menyambut gembira kalau tahun ini Arab Saudi dibuka kembali untuk jamaah haji. Menurut Ridwan Kamil, terkait vaksinasi haji kewenangannya ada di pemerintah pusat. "Kami masih menunggu ya karena kan berita dari Arab Saudi nya baru. Kalau ternyata jemaah haji nya harus divaksinasi, yang penting itu gini, yang penting itu boleh berhaji dulu itu udah berita luar biasa. Saya itu harusnya haji tahun lalu sebagai Amirul Haj, teu jadi enyak (tidak jadi-red) gara-gara Covid 19. Sedih gitu," ujar Ridwan Kamil yang akrab disapa Emil kepada wartawan di Gedung Sate, Selasa (16/3).

Emil mengatakan, jadi minimal memang diperbolehkan dulu. Kalau sudah boleh, maka ia menyambut gembira. Setelah itu kalau ada syarat, wajar."Saya kira untuk memastikan. Nah kita akan prioritaskan (jamaah haji,red). Karena sederhana kalau vaksinnya banyak, semua langsung diberikan vaksin tapi kalau vaksinnya terbatas maka ada prioritas," katanya.

Emil menjelaskan, prioritas siapa yang duluan divaksin urgensinya waktu atau urgensi usia. Hal itu, dilakukan seperti sekarang. Misalnya, sekarang tahap 2 vaksinasi dilakukan ke profesi publik karena interaksinya terlalu intens dengan masyarakat maka didahulukan. 

"Kenapa Lansia, karena komorbidnya banyak, potensi paling berat di usia itu. Kenapa haji ya karena ternyata waktunya mepet, diberi syarat. Tapi gimana-gimananya kami sedang konsultasikan karena itu  bukan hanya kebijakan Jawa Barat tapi nasional cukup yah," paparnya.