Kamis 18 Mar 2021 07:45 WIB

Moderna Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Anak

Semua dosis vaksin akan diberikan dua kali dengan jarak 28 hari.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Ani Nursalikah
Moderna Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Anak.
Foto: EPA-EFE/MICHAEL SOHN
Moderna Uji Coba Vaksin Covid-19 pada Anak.

REPUBLIKA.CO.ID, MASSACHUSETTS -- Moderna mulai melakukan uji coba pemberian vaksin Covid-19 kepada anak-anak, sebagai bagian dari penelitian untuk menentukan keamanan dan efektivitas vaksin. Sebanyak 6.750 sukarelawan telah terdaftar di Amerika Serikat (AS) dan Kanada. 

Uji coba tersebut dilakukan oleh Moderna yang bekerja sama dengan Institut Nasional Alergi dan Penyakit Menular AS dan Otoritas Penelitian dan Pengembangan Lanjutan Biomedis. Pada uji coba tahap pertama, para peneliti akan menguji berbagai dosis vaksin untuk melihat mana yang paling berhasil. 

Baca Juga

Peserta penelitian yang berusia antara dua dan 11 tahun akan menerima 50 atau 100 mikrogram per dosis. Sedangkan mereka yang berusia enam bulan hingga hanya di bawah 24 bulan akan mendapatkan 25, 50 atau 100 mikrogram per dosis.

Semua dosis akan diberikan dua kali dengan jarak 28 hari. Sebagai perbandingan, setiap dosis Moderna untuk orang dewasa mengandung 0,5 mililiter vaksin atau setara dengan 500 mikrogram.

Peneliti akan menganalisis data dari uji coba tahap pertama untuk menentukan dosis mana yang harus diberikan kepada anak dan balita pada penelitian tahap kedua. Pada bagian studi tersebut, peserta akan secara acak menerima vaksin atau plasebo saline.

Kemudian mereka akan dilacak selama satu tahun untuk melihat apakah vaksin tersebut bekerja lebih baik daripada plasebo. Jika ternyata risiko perkembangan virus corona secara signifikan lebih rendah di antara anak-anak yang mendapatkan vaksin daripada di antara anak-anak yang mendapatkan plasebo, para peneliti akan membandingkan kedua kelompok tersebut dan menghitung seberapa besar risiko yang dapat dikurangi dengan pemberian vaksin.

Semakin banyak risiko yang dikurangi, maka vaksin semakin efektif. "Studi pediatrik ini akan membantu kami menilai potensi keamanan dan imunogenisitas vaksin Covid-19 kami pada populasi usia yang lebih muda ini,” kata CEO Moderna Stephane Bancel, dilansir Aljazirah, Kamis (18/3).

Populasi anak-anak di AS sekitar 22 persen. Dari jumlah tersebut, sekitar 11,6 persen menyumbang kasus virus corona. Kasus virus corona untuk semua kelompok umur, termasuk anak-anak diperkirakan menurun seiring dengan peluncuran vaksin bagi orang dewasa. 

Dalam kasus tersebut, tim peneliti juga akan memeriksa respons imun anak-anak dalam uji coba dan membandingkannya dengan orang dewasa. Jika anak-anak menghasilkan cukup antibodi dibandingkan dengan orang dewasa, para peneliti akan menganggapnya sebagai bukti keefektifan vaksin.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement