Kamis 18 Mar 2021 17:15 WIB

Tips Dampingi Anak Penyandang Disabilitas Jalani PJJ

Komunikasi orang tua dan guru menjadi kunci belajar jarak jauh.

Orang tua diminta meluangkan waktu untuk menemani anak belajar (Foto: ilustrasi anak belajar di rumah)
Foto: ANTARA /M Agung Rajasa
Orang tua diminta meluangkan waktu untuk menemani anak belajar (Foto: ilustrasi anak belajar di rumah)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Instruktur Nasional Pendidikan Inklusif Tolhas Damanik, memaparkan sejumlah kiat yang bisa dilakukan orang tua saat mendampingi anaknya yang merupakan penyandang disabilitas menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ). Menurut sekaligus Ketua Yayasan Wahana Inklusif Indonesia ini kolaborasi antara orang tua dan guru sangat diperlukan.

Untuk mengetahui cara membantu, orang tua harus mengenal jenis disabilitas apa saja yang disandang (bagi anak dengan disabilitas ganda/majemuk). "Bagaimana masing-masing disabilitas akan mempengaruhi proses pembelajaran, dan bagaimana kombinasi dari jenis-jenis disabilitas memunculkan tantangan dan kebutuhan khusus dalam pembelajaran. Ketika sudah mengetahui ini, maka kita bisa membantu anak," kata Tolhas dalam seminar "Tantangan dan Solusi PJJ Bagi Anak Dengan Multiple Disability" yang digelar pada Kamis (18/3).

Baca Juga

Tolhas mengatakan ketika orang tua dan guru sudah sama-sama berkomunikasi, guru bisa memberikan langkah-langkah dalam pembelajaran. Langkah-langkah tersebut mencakup pelaksanaan assessment, pengembangan profil, adaptasi kurikulum, pengembangan Program Pembelajaran Individual (PPI), pelaksanaan kegiatan belajar, dan evaluasi serta tindak lanjut.

"Sebenarnya langkah-langkah ini merupakan bentuk penguatan keterampilan, kerja sama, dan komunikasi antara keluarga dan guru dalam penyelenggaraan PJJ itu sendiri. Baik orang tua dan guru juga sebaiknya fokus pada program dan capaian," kata Tolhas.

Dia menambahkan teknologi bisa menjadi kawan dan inovasi untuk mendukung komunikasi, pengembangan diri, dan pembelajaran anak. "Ada pun bentuk pemanfaatan teknologinya bisa berupa penggunaan aplikasi komunikasi untuk mendukung kerja sama, pembuatan video pembelajaran, dan penggunaan aplikasi pembelajaran yang memaksimalkan keterlibatan serta interaktif bagi anak," kata dia.

sumber : antara
BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement