REPUBLIKA.CO.ID, BANTUL -- DTPB FTP UGM serahkan peralatan pengolahan pangan lokal ke UMKM Desa Selopamioro, Kabupaten Bantul. Ini mendukung pengembangan potensi pangan lokal dan memperkuat kapasitas UMKM pangan melalui pemanfaatan teknologi pertanian.
Bantuan alat yang diberikan merupakan mesin-mesin tepat guna. Ada mesin iris tempe, mesin iris pisang, mesin kupas kedelai, alat pengaduk, alat pengering, alat penepung singkong, timbangan digital dan thermogun untuk mengukur suhu.
Peralatan diserahkan secara simbolis perwakilan FTP UGM dan PT KBI kepada UMKM Desa Selopamioro. Ketua DTPB FTP UGM, Prof Lilik Sutiarso mengatakan, bantuan merupakan bentuk kegiatan pengabdian masyarakat yang dilakukan DTPB FTP UGM.
Pengabdian masyarakat telah dilaksanakan selama satu tahun terakhir. Mengusung tema Pendampingan Warga Desa Selopamioro dalam Pengolahan Pangan Lokal-Pengembangan Wisata Kuliner di Bukit Dermo melalui Pendirian Kafe Gubug Dermo.
"Pandemi Covid-19 menjadikan orang bekerja maupun belajar dari rumah, sehingga kebutuhan makanan camilan semakin meningkat. Ini berita positif bagi pengusaha UMKM pengolahan pangan untuk lebih meningkatkan kapasitas produksi," kata Lilik , Kamis (18/3).
Selain kuantitas, kata Lilik, saat ini masyarakat memperhatikan kualitas produk dan keamanan pangan. Karenanya, DTPB FTP UGM menggandeng PT KBI mendampingi dan membina UMKM pangan di Selopamioro demi menguatkan kapasitas UMKM pangan lokal.
Penguatan mulai produksi, kualitas dan keamanan pangan, peningkatan kemampuan ekonomi UMKM rumahan. Lilik menekankan, ini salah satu cara agar meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui implementasi teknologi pertanian tepat guna.
"Harapannya, masyarakat dapat memanfaatkan peralatan dengan baik," ujar Lilik.
Setelah ini, akan terus dilakukan pendampingan intensif kepada UMKM setempat. Sampai ke pendampingan pengembangna wisata kuliner di Bukti Dermo, pendirian Kafe Gubug Dermo yang menyajikan hasil-hasil produksi pangan lokal masyarakat.
Lurah Selopamioro, Sugeng, menyambut adanya program pendampingan pengolahan pangan lokal untuk warga Desa Selopamioro. Ia berharap, nantinya program terus berlanjut sampai pengembangan wisata kuliner Gubug Dermo yang kini mulai ramai.