REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Kebijakan program relaksasi Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) pemerintah pada Maret - November 2021 dalam rangka menggairahkan kembali pasar otomotif Indonesia, tampaknya mulai menemui titik terang. Terbukti sejak diimplementasikan program tersebut hingga saat ini, mulai 1 hingga 17 Maret 2021, pemesanan kendaraan Daihatsu mengalami kenaikan hingga lebih dari 2 kali lipat dibandingkan bulan Februari 2021.
"Pasar otomotif tahun ini akan naik, dampaknya positif bagi industri,"kata Hendrayadi Lastiyoso, Marketing & Customer Relations Division Head PT Astra International Daihatsu Sales Operation (AI-DSO)dalam diskusi Daring Kamis (18/3). Diharapkan relaksasi ini akan memberikan dampak panjang karena di tahap awal belum banyak orang yang memiliki dana cukup untuk membeli mobil baru. Tidak sedikit konsumen yang baru akan membeli beberapa bulan ke depan setelah memiliki dana cukup.
Namun, pihaknya menyadari kenaikan pemesanan yang ada harus diimbangi dengan suplai cukup dari pabrik. Mengingat membuat kendaraan perlu waktu lama karena banyak komponen dari industri pemasok yang membutuhkan waktu pembuatan. "Perlu edukasi ke konsumen, terutama untuk Terios dan Xenia, apalagi ini mau lebaran," katanya.
Menurutnya, ada empat model Daihatsu yang menikmati insentif pajak ini. Yaitu Xenia, Terios, Luxio, dan Gran Max Mini Bus. Tercatat, hingga 17 Maret 2021, permintaan mobil Daihatsu mengalami peningkatan, khususnya ke-4 model naik secara signifikan hingga lebih dari 2 kali lipat atau rata-rata mencapai 233 persen sejak diimplementasikan. Adapun, persentase kenaikan permintaan per-modelnya adalah Xenia sebesar 220 persen, Terios 253 persen, Luxio 197 persen, dan Gran Max Mini Bus 194 persen.
Secara nasional, penjualan ritel otomotif Indonesia pada bulan Februari 2021 mencapai sekitar 46 ribu unit atau turun sebesar 13,1 persen dibandingkan pada Januari 2021 sekitar 53 ribu unit. Sedangkan penjualan ritel Daihatsu, pada periode yang sama mencapai 8.414 unit, atau turun sebesar 11,7 persen dibandingkan bulan sebelumnya sebanyak 9.528 unit.
Berdasarkan angka penjualan ritel di atas, market share Daihatsu mengalami kenaikan menjadi 17,9% pada Februari 2021, dikarenakan penurunan penjualan ritel Daihatsu masih lebih baik dibandingkan penurunan pasar. Selain itu, penurunan penjualan otomotif pada Februari 2021 juga disebabkan karena pasar masih menunggu (wait and see) perkembangan terkait kebijakan program relaksasi ini.
Dalam rangka menjaga serta meningkatkan kepuasan pelanggan, Daihatsu di Indonesia mengumumkan program recall terhadap 3 modelnya, yakni Xenia, Terios, dan Sirion. Program ini merupakan bukti tanggung jawab Daihatsu dalam memberikan produk dan pelayanan terbaik, sehingga pelanggan dapat tetap beraktivitas dengan lebih aman dan nyaman di tengah pandemi Covid-19 yang masih berlangsung hingga saat ini.
Pada program ini, total ketiga model yang di-recall dan perlu dilakukan penggantian komponen Motor Fuel Pump berjumlah 97.290 unit yang diproduksi pada tahun 2017-2019. Adapun untuk komposisi unit masing-masing beserta tahun produksinya adalah Xenia 53.246 unit periode produksi Oktober 2017-Juni 2019, Terios 41.152 unit (Desember 2017 - Juni 2019), dan Sirion 2.892 unit (Januari 2018 - September 2019).
Daihatsu merekomendasikan kepada pelanggan yang mobilnya termasuk dalam daftar program recall, untuk dapat melakukan penggantian komponen ini agar kendaraannya selalu dalam kondisi prima untuk menghindari fenomena seperti, mesin mati dan sulit untuk dinyalakan, mesin tidak bertenaga, RPM tidak stabil, dan indikator mesin yang menyala.