REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mohammad Ahsan mengungkapkan atlet Indonesia yang bertanding di All England 2021 mendapatkan perlakuan seperti orang sakit. Ini disampaikan Ahsan saat berbincang via Instagram live dengan Bolalobbadminton, Kamis (18/3) malam.
Ahsan bersama Hendra Setiawan baru saja mengatasi perlawanan sengit wakil tuan rumah Ben Lane/Sean Vendy pada babak pertama All England lewat rubber game 21-18, 19-21, dan 21-19 di Birmingham Arena, Kamis dini hari WIB. Selepas pertandingan, Ahsan mengaku bingung melihat wajah pelatih mereka Herry IP yang cemberut. Padahal, mereka baru saja menang.
Ahsan dan Hendra kemudian mendapatkan informasi bahwa atlet-atlet Indonesia harus mundur dari All England karena aturan pemerintah Inggris. Wakil Indonesia yang ada di arena harus segera pergi meninggalkan venue pertandingan.
"Kami diperlakukan seperti orang sakit. Harus langsung pergi, pulang ke hotel tidak boleh naik bus tapi jalan kaki. Sampai di hotel juga tidak boleh menggunakan lift, tapi memakai tangga," kata Ahsan.
Ahsan mengatakan mereka langsung kembali ke hotel. Ia mengaku semangat bertanding mereka langsung hilang. Menurut Ahsan, saat ini ia lebih memikirkan bisa segera pulang ke Indonesia. Sebab, akan ada tambahan biaya yang harus ia keluarkan bersama Hendra jika tinggal lebih lama di Inggris untuk menjalani isolasi.
Sejauh ini, ia menilai BWF hanya sekadar melarang atlet Indonesia bertanding tanpa memikirkan biaya tambahan yang akan mereka keluarkan untuk isolasi. Untungnya Kedutaan Besar (Kedubes) Indonesia di Inggris memberikan perhatian penuh.
"Kami dapat sarapan pagi dari hotel dan makan siang dan malam disediakan oleh Kedubes," kata Hendra yang ikut dalam perbincangan tersebut.