Sabtu 20 Mar 2021 05:15 WIB

Meninggal dalam Keadaan Berniat Hijrah, Bagaimana Statusnya?

Niat baik telah dihitung sebagai pahala.

Rep: Imas Damayanti/ Red: Muhammad Hafil
Meninggal dalam Keadaan Berniat Hijrah, Bagaimana Statusnya?. Foto:   Meninggal dunia (ilustrasi)
Foto: Ilustrasi/Mardiah
Meninggal dalam Keadaan Berniat Hijrah, Bagaimana Statusnya?. Foto: Meninggal dunia (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA – Memiliki niat yang baik dan berkehendak untuk melaksanakan niat tersebut telah dihitung sebagai pahala. Lantas seperti apa jika seseorang berniat berhijrah namun meninggal dunia sebelum melaksanakan hijrahnya?

Imam As-Suyuthi dalam kitab Asbabun Nuzul mengutip sebuah hadis mengenai kedudukan orang-orang yang memiliki niat baik. Yakni sebagaimana diriwayatkan oleh Ibnu Hatim dan Abu Ya’la, Ibnu Abbas berkata: “Dhamrah bin Jundab keluar dari rumahnya untuk hijrah. Ia pun berkata kepada anak-anaknya: ‘Bawalah aku keluar dari negeri orang-orang musyrik ini menuju Rasulullah SAW’,”.

Baca Juga

Namun demikian di dalam perjalanan, Dhamrah bin Jundab meninggal dunia sebelum sampai kepada Nabi Muhammad SAW. Atas peristiwa ini, Allah SWT menurunkan firman dalam Alquran Surah An-Nisa ayat 100.

Allah berfirman: “Wa man yuhaajir fi sabilillahi yajid fil-ardhi muraaghaman katsiran wa sa’atan wa man yakhruj min baitihi muhaajiran ilallahi wa Rasulihi, tsumma yudrikhu al-mautu faqad waqa’a ajruhu alallahi. Wa kaanallahu ghafuran rahiman,”.