Jumat 19 Mar 2021 23:10 WIB

Agam Pastikan Stok Beras Aman Sampai Ramadhan

Bahkan dengan produksi beberapa bulan ke depan, diprediksi stoknya surplus

Rep: Febrian Fachri/ Red: Andi Nur Aminah
Pekerja menjemur gabah yang nantinya akan diposes menjadi beras. (ilustrasi)
Foto: MUHAMMAD BAGUS KHOIRUNAS/ANTARA
Pekerja menjemur gabah yang nantinya akan diposes menjadi beras. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, AGAM -- Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Pertanian, Kabupaten Agam Ade Yusuf mengatakan produksi beras di daerahnya stabil dalam beberapa bulan ke depan. Ia memastikan stok beras untuk Agam aman sampai Ramadhan dan Idul Fitri 2021 ini.

"Insya Allah stok beras di Agam aman sampai Ramadhan. Bahkan produksi beberapa bulan ke depan diprediksi surplus," kata Ade, Jumat (19/3).

Baca Juga

Ade melihat jumlah produksi gabah kering panen yang dikonversi ke beras terlihat ada peningkatan. Per Maret 2021, produksi gabah kering panen mencapai 31.759 ton dengan luas panen 5.556 hektare. 

Jumlah tersebut diprediksi meningkat di bulan April. Pada April nanti, produksi gabah kering panen di Kabupaten Agam berkisar 35.815 ton dengan luas panen 6.197 hektar.

Bila dikonversikan menjadi beras, menurut Ade pada Maret ini ketersedian beras mencapai 18.431 ton. Bahkan, pihaknya memprediksi ketersedian beras juga meningkat di bulan April, yakni kisaran 20.785 ton.

Jika dibandingkan daya konsumsi beras per kapita Agam, jumlah tersebut sangat mencukupi kebutuhan beras masyarakat. "Jika konsumsi per kapita 10,8 Kg, maka kebutuhan beras pada Maret hanya 6.817 ton, sedangkan April 7.007 ton, kita masih surplus beras kisaran 11.615 hingga 13.777 ton,” ucap Ade Yusuf.

Ade menambahkan produksi beras di Kabupaten Agam tidak dipengaruhi musim panen raya di skala nasional pada Maret-April ini. karena panen padi di Kabupaten Agam hampir merata tiap bulan. Panen padi merata dipengaruhi oleh ketersediaan air karena hujan sepanjang tahun.

Kondisi tersebut juga berpengaruh terhadap pola tanam padi oleh petani. Sehingga ketersediaan padi dan beras di tingkat masyarakat terus ada sepanjang tahun dengan harga cukup stabil.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement