Ahad 21 Mar 2021 03:08 WIB

Trik Kembali Tidur Cepat Bila Terbangun Tengah Malam

Sulit kembali tidur bisa memunculkan perasaan lelah di keesokan paginya.

Rep: Adysha Citra Ramadhani/ Red: Dwi Murdaningsih
Bangun tidur (ilustrasi)
Foto: Pixabay
Bangun tidur (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Terbangun di tengah malam kerap memberikan perasaan yang sangat tidak nyaman. Terlebih, tak sedikit orang yang kemudian mengalami kesulitan untuk kembali tertidur. Kondisi tersebut dapat memunculkan perasaan lelah di keesokan paginya.

Bila menghadapi situasi seperti itu, ada sebuah strategi tidur yang dinilai cukup membantu dan telah dipraktikkan selama berpuluh-puluh tahun. Strategi bernama paradoxical intention ini telah menjadi dasar dalam terapi perilaku kognitif untuk amsalah insomnia dan masalah lain yang berkaitan dengan tidur.

Baca Juga

Paradoxical intention memainkan sebuah trik halus pada tubuh untuk membantu tubuh kembali tertidur secara alami. Cara ini akan memicu tubuh untuk berbaring di tempat tidur tanpa melakukan apa pun sebagai upaya untuk tertidur kembali.

"Bila fokus dalam hidup seseorang menjadi terlalu banyak tentang melakukan sesuatu yang bisa membantunya tidur, itu justr akan meningkatkan kecemasan tidur dan secara paradoks akan mengahalangi Anda untuk bisa tertidur," kata terapis tidur dan psikolog dari Somnus Therapy Katherine Hall, seperti dilansir EatThis.

Untuk melakukan paradoxical intention, jangan berusaha untuk bisa tidur saat berbaring di tempat tidur setelah terbangun di malam hari. Coba untuk bersikap santai, sadar, dan menerima keadaan membosankan tersebut.

Anggap saja momen tersebut sebagai momen membosankan yang memunculkan perasaan serupa seperti sedang membaca buku membosankan atau mengikuti kelas membosankan.

Sebuah studi dalam jurnal Nature Communications mengungkapkan bahwa ada neuron-neuron di otak yang akan memicu perasaan mengantuk sebagai respons dari perasaan bosan. Neuron-neuron ini berada di pusat kenikmatan otak atau dikenal sebagai nucleus accumbens.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَقَدْ اَرْسَلْنَا رُسُلًا مِّنْ قَبْلِكَ مِنْهُمْ مَّنْ قَصَصْنَا عَلَيْكَ وَمِنْهُمْ مَّنْ لَّمْ نَقْصُصْ عَلَيْكَ ۗوَمَا كَانَ لِرَسُوْلٍ اَنْ يَّأْتِيَ بِاٰيَةٍ اِلَّا بِاِذْنِ اللّٰهِ ۚفَاِذَا جَاۤءَ اَمْرُ اللّٰهِ قُضِيَ بِالْحَقِّ وَخَسِرَ هُنَالِكَ الْمُبْطِلُوْنَ ࣖ
Dan sungguh, Kami telah mengutus beberapa rasul sebelum engkau (Muhammad), di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antaranya ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak ada seorang rasul membawa suatu mukjizat, kecuali seizin Allah. Maka apabila telah datang perintah Allah, (untuk semua perkara) diputuskan dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

(QS. Gafir ayat 78)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement