Senin 22 Mar 2021 17:17 WIB

SMA Bosowa Bina Insani Bedah Online Perguruan Tinggi Negeri

Bedah online mencakup empat Perguruan Tinggi Negeri, yakni  ITB, UI, UGM dan Unpad.

SMA Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor menggelar bedah online empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pada 15 dan 16 Maret 2021.
Foto: Dok SBBI
SMA Bosowa Bina Insani (SBBI) Bogor menggelar bedah online empat Perguruan Tinggi Negeri (PTN), pada 15 dan 16 Maret 2021.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- SMA Bosowa Bina Insani Bogor  menggelarkegiatan bedah online Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Kegiatan yang lazimnya berupa kunjungan siswa ke PTN, kini digelar secara online. Hal itu karena adanya pandemic Covid-19. 

Kepala SMA Bosowa Bina Insani (BBI), Dedi Supriyadi SAg, MPd mengatakan, dalam kegiatan ini sekolah menghadirkan empat  PTN ternama yakni Institut Teknologi Bandung (ITB), Universitas Indonesia (UI), Universitas Gajah Mada (UGM) dan Universitas Padjadjaran (Unpad).

Senin (15/3)  adalah jadwalnya ITB dan UI untuk presentasi. Sementara giliran UGM dan Unpad pada Selasa (16/3). Acara ini diikuti oleh seluruh siswa kelas 12 dan 11 program MIPA dan IPS SMA Bosowa  Bina Insani Bogor, SMA Bosowa Al-Azhar Cilegon dan SMA Bosowa School  Makassar.

“Latar belakang digelarnya bedah online PTN antara lain adalah untuk memberikan pengetahuan atau wawasan kepada siswa terkait pendidikan tinggi dan program-program studinya.  Sehingga ketika siswa memilih perguruan tinggi itu benar-benar didasarkan pada pengetahuan terhadap perguruan tinggi tersebut terkait dengan program studi yang akan diambilnya,” kata  Dedi Supriyadi saat membuka secara resm bedah oline PTN, Senin (15/3).

Sedangkan bagi kelas 11, kata dia menambahkan, dengan digelarnya acara ini diharapkan bisa lebih awal menyiapkan diri  dalam menentukan pilihan program studi dan perguruan tinggi yang diminati. “Kalian bisa tanya secara detail tentang program-program yang memang harus diikuti ketika kalian masuk perguruan tinggi. Sehingga, tidak ada lagi cerita kalian harus pindah program studi atau bahkan pindah perguruan tinggi hanya karena tidak ada pengetahuan mengenai program dan perguruan tinggi tersebut,”  tegas Dedi seperti dikutip dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Usai pembukaan, acara segera dilanjutkan dengan pemaparan dari ITB yang dibawakan oleh Asep Kurnia  Skom, kasubag Humas dan Publikasi Biro Komunikasi dan Hubungan Masyarakat ITB, dipandu moderator Maheni Yunitasari dari SMA BBI. Ikhwal mengenai ITB dipaparkan lengkap di hadapan para peserta. Mulai dari paparan sejarah ITB, alumnus yang menjadi tokoh-tokoh ternama di antaranya Ir  Soekarno (presiden pertama RI), BJ Habiebie (presiden ketiga RI), Ridwan Kamil (gubernur Jawa Barat), Aburizal Bakrie, Ciputra, dan lain-lain. 

Pemaparan ITB dilanjutkan dengan informasi seleksi masuk ITB 2021 (bisa dilihat di http://admission.itb.ac.id/), kuota, Data tingkat kesulitan relatif tiap-tiap fakultas/sekolah di ITB, dan lain-lain.

Sesi dua hari pertama, acara dimoderatori Isna Istiana dari SMA  BBI. Hadir sebagai nara sumber pada sesi ini Adelia Ayu Bestari, alumni Tourism Vocational Program, University of Indonesia. Ia adalah lulusan SMA Bosowa Bina Insani dengan seabreg prestasi dan kegiatan, baik semasa masih bersekolah di SMA BBI maupun saat kuliah di UI dan bekerja  sesudah tamat kuliah.

Adel, demikian sapaan akrab Adelia Ayu Bestari ini mengantar pemaparan UI dari sudut yang berbeda. Dia mengantar UI dari sudut pandang alumni UI. Pada kesempatan ini, Adel menyampaikan kiat-kiat masuk UI. 

 “Sebelum menentukan pilihan tempat dan jurusan kuliah agar mengecek dulu passing gradenya, mengukur kapasitas diri,” ujarnya memberikan sara.  

Di hari kedua, sesi pertama diisi dengan pemaparan dari UGM. Hadir sebagai nara sumber adalah Guru Besar UGM Gandes Retno Rahayu yang merupakan wakil Dekan Bidang Akademik dan Kemahasiswaan, FK-KMK UGM. Dia  didampingi Ahmad Sulaiman dari tim Sosialisasi UGM. Paparan dimulai dari profil UGM dilanjutkan dengan unsur-unsur layanan yang tersedia,strategi masuk UGM, dan lain-lain.

Gandes menekankan, menjawab pertanyaan moderator Maheni Yunitasari, “Kira-kira jika anak merasa diri potensinya masih kurang, layak nggak nih masuk di UGM?” 

Gandes menegaskan, kekhawatiran atau ketakutan itu akan terjawab kalau kekhawatiran/ketakutan itu dilalui/dijalani. “Bukan fokus pada kekhawairannya, tetapi berfokuslah pada apa saja yang harus disiapkan,” ujarnya.

Sesi kedua hari kedua adalah jadwalnya Unpad  untuk menyampaikan presentasinya. Marlia  Ssos,  staf Kantor Komunikasi Publik Unpad  didampingi Lisna membawakan sosialisasi Unpad dengan Judul “Ayo Kenal Unpad (Virtual Tour)”. Diawali dengan menyampaikan profil Unpad termasuk lokasi-lokasi kampusnya, prodi-prodi yang tersedia, strategi masuk, dan lain-lain.  Disusul dengan sesi tanya jawab.

Marlia menjelaskan bahwa ntuk prodi -prodi yang tingkat keketatannya tinggi, nilai raport naik turun  sangat berpengaruh pada peluang lulus SNMPTN. “Tetapi untuk prodi dengan tingkat keketatan yang tidak begitu tinggi kita harus pandai-pandai mencari peluang,” paparnya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement