REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota Surakarta kembali menerima sebanyak 30.000 dosis vaksin Sinovac untuk program vaksinasi COVID-19 tahap kedua. Hingga saat ini, vaksinasi COVID-19 di Surakarta masih dalam tahap penyelesaian.
"Jumat pekan lalu kami menerima sebanyak 30.000 dosis, saat ini kami masih menyelesaikan vaksin tahap kedua untuk pelayan publik," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota (DKK) Surakarta Siti Wahyuningsih di Solo, Senin (22/3).
Ia mengatakan, salah satu yang menerima vaksin pada kelompok pelayan publik yaitu pengemudi ojek berbasis daring maupun konvensional, baik kendaraan roda dua maupun kendaraan roda empat. Pada kelompok tersebut, pihaknya mengalokasikan sebanyak 500 penerima vaksin.
"Mereka masuk ke pelayan publik, termasuk juga sopir BST, sopir angkot feeder juga banyak ada sekitar 400, pekerja di terminal, stasiun, dan taksi-taksi ini, kalau ditotal ada sekitar 3.000-3.500 penerima," katanya.
Ia mengatakan, pemberian vaksin diberikan kepada pengemudi transportasi umum sebagai salah satu langkah antisipasi jelang Lebaran. "Vaksin ini akan memberikan kekebalan kepada semuanya. Jangan-jangan pengemudi ini mengantar OTG (orang tanpa gejala) atau mengantar orang yang ternyata mau 'swab' (tes usap)," katanya.
Selain itu, lanjut Siti, kelompok yang juga masuk prioritas pada tahap kedua ini adalah seniman yang akan menerima vaksin di Rumah Sakit Bung Karno (RSBK), tokoh agama, serta pedagang di Pasar Jongke dan Pasar Triwindu. Sementara itu, pelayan publik selanjutnya yang juga akan menerima vaksin adalah "teller" bank dengan alokasi sebanyak 700 orang, pelaku wisata, baik itu Asita, PHRI, dan penyedia jasa katering.
Sedangkan untuk guru, saat ini sudah berjalan dengan penerima lebih dari setengah populasi guru yang ada di Kota Solo. Ia mengatakan, sejauh ini sudah ada sekitar 5.000 guru yang menerima vaksin, bahkan beberapa di antaranya sudah menerima vaksin dosis kedua.