REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA — Angka kasus Covid-19 harian di wilayah Kota Tasikmalaya belakangan ini melandai. Namun, Dinas Kesehatan (Dinkes) mengingatkan masyarakat agar tetap menerapkan protokol kesehatan (prokes) karena sejauh ini masih terjadi penambahan kasus Covid-19.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Tasikmalaya Asep Hendra membenarkan tren penambahan kasus Covid-19 harian melandai. Dalam satu pekan terakhir, penambahan kasus rata-rata 25 per hari. Sementara sebelumnya dalam satu hari bisa terdata penambahan sekitar 50-100 kasus.
Meski demikian, Asep mengatakan, bukan berarti kasus Covid-19 benar-benar turun. Pasalnya, penambahan kasus Covid-19 ini juga dipengaruhi upaya pengetesan. Menurut dia, penambahan kasus sedikit bisa dikarenakan pengetesan yang juga sedikit.
Saat ini, menurut Asep, Dinkes Kota Tasikmalaya tidak lagi melakukan pengetesan secara massal untuk identifikasi kasus Covid-19. Ia mengatakan, pengecekan difokuskan pada hasil pelacakan kontak erat dari pasien kasus positif.
“Kita tak melakukan pengetesan massal, tapi masif. Artinya, kita melacak kontak erat dari kasus positif yang ada. Kalau ada kasus melandai, bukan berarti turun. Tapi, karena kita belum maksimal melacak kontak eratnya,” kata dia, Senin (22/3).
Asep menjelaskan, saat ini perbandingan angka kasus positif Covid-19 dengan jumlah pengetesan (positivity rate) di Kota Tasikmalaya masih sekitar 25 persen. Adapun standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) lima persen. “Masih jauh di atas standar WHO. Artinya, masih banyak terjadi penularan di masyarakat,” kata dia.
Karena itu, Asep mengingatkan agar prokes pencegahan penyebaran Covid-19 tetap dijalankan. Warga yang merupakan kontak erat dari pasien positif Covid-19 pun diminta taat menjalani isolasi mandiri. “Kita sudah hampir menembus 5.000 kasus,” ujarnya.
Berdasarkan data Dinkes Kota Tasikmalaya hingga Senin ini, total terdata 4.938 kasus positif Covid-19. Dari jumlah itu, sebanyak 4.488 orang sudah dinyatakan sembuh, 86 orang meninggal dunia, dan 364 orang lainnya masih aktif Covid-19.