REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsorsium PT Angkasa Pura I (Persero) yang terdiri dari Incheon International Airport Corporation (IIAC) dan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk tengah menyiapkan strategi peningkatan trafik penumpang internasional atau wisatawan mancanegara (wisman). Bandara Hang Nadim akan menjadi portofolio bandara di Indonesia yang juga akan melayani penumpang internasional dengan tujuan wisata.
"Dalam melakukan penyusunan strategi peningkatan trafik internasional Bandara Hang Nadim, IIAC memiliki kekuatan mendorong pemasaran rute internasional, baik penumpang maupun kargo, dari Asia dan Eropa," kata Direktur Utama AP I Faik Fahmi dalam pernyataan tertulisnya, Senin (22/3).
Faik menuturkan, IIAC menyusun strategi pemasaran K-Culture Marketing dengan memanfaatkan tingkat popularitas dari selebritis Korea Selatan dan gaya hidup orang Korea Selatan. Dengan strategi tersebut, Faik mengatakan, Batam akan menjadi destinasi wisata baru yang akan mampu mendongkrak kedatangan wisawatan mancanegara.
"Hal ini selaras dengan holding BUMN pariwisata yang bertujuan untuk menghadirkan pertumbuhan kedatangan wisatawan mancanegara ke Indonesia dengan mendukung persiapan infrastruktur, fasilitas, dan SDM di wilayah tujuan wisata," jelas Faik.
Faik menambahkan, Bandara Hang Nadim Batam memiiki potensi sebagai hub transit domestik yang akan mendukung Bandara Kualanamu sebagai superhub. Melalui Bandara Hang Nadim, kata Faik, penumpang dari Sumatra akan melanjutkan penerbangan ke Pulau Jawa, Kalimantan, Sulawesi, dan lainnya.
Selain itu, Faik memastikan, Konsorsium Angkasa Pura I juga akan melakukan pembangunan terminal penumpang baru Bandara Hang Nadim. Upaya tersebut untuk memenuhi proyeksi pertumbuhan penumpang hingga lima juta penumpang per tahun dalam empat tahun pertama.
"Konsorsium Angkasa Pura I juga akan melakukan renovasi terminal penumpang lama yang berkapasitas 3,5 juta pertahun yang pengerjaannya akan dimulai pada akhir 2021 atau awal 2022," ungkap Faik.