REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ford Motor Co mengatakan pada Kamis (25/3) akan menghentikan produksi truk pickup F-150 di sebuah pabrik di Michigan hingga Ahad (28/3). Hal itu dilakukan karena terjadi kekurangan chip semikonduktor global.
Dilansir Reuters, Jumat (26/3), pabrik Ford Dearborn, Michigan, akan dimatikan mulai Jumat hingga Ahad, dan kembali berfungsi pada hari Senin. Seorang juru bicara menolak mengatakan berapa banyak volume yang akan hilang.
Produsen mobil nomor dua di Amerika Serikat itu sebelumnya mengatakan akan merakit truk andalannya F-150 tanpa suku cadang tertentu dan menahannya selama "beberapa minggu" sampai dapat diselesaikan dan dikirim.
Ford mengatakan tindakan terbaru adalah bagian dari perkiraan sebelumnya bahwa kekurangan chip dapat memangkas 1 miliar dollar AS menjadi 2,5 miliar dollar AS dari keuntungan 2021.
Kekurangan chip terjadi ketika pabrik mobil Amerika Utara ditutup selama dua bulan selama pandemi Covid-19 tahun lalu dan pesanan chip dibatalkan.
Permintaan melonjak dari industri elektronik konsumen karena orang-orang bekerja dari rumah dan bermain video game. Hal tersebut membuat pembuat mobil bersaing untuk mendapatkan chip.
Semikonduktor digunakan secara luas di dalam mobil, termasuk untuk memantau kinerja mesin, mengatur kemudi atau jendela otomatis, dan pada sensor yang digunakan dalam sistem parkir dan hiburan.