Rabu 31 Mar 2021 23:16 WIB

Sebanyak 96 Sekolah di DKI Siap Uji Coba PTM

Uji coba sekolah campuran akan berlangsung dua bulan.

Red: Ilham Tirta
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.
Foto: Republika/Flori Sidebang
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Gubernur DKI Jakarta, Ahmad Riza Patria memastikan sebanyak 96 sekolah dari tingkat dasar hingga menengah atas siap untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM) pada Rabu (7/4), mendatang. Pembukaan sekolah itu sebagai uji coba pembelajaran campuran online dan offline yang akan selama dua bulan ke depan.

Riza menegaskan, pembukaan sekolah itu bakal tetap dipantau untuk mengidentifikasi efektifitas dan keamanan dari kegiatan tersebut. "Nanti tentu dibatasi jam kantor, jam kerja sekolahnya, harinya, kapasitas dibatasi, semuanya sesuai dengan protokol kesehatan," kata Rizadi Jakarta, Rabu (31/3).

Sebelumnya, pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) empat menteri sudah memutuskan memperbolehkan sekolah untuk kembali melakukan PTM. Namun, vaksinasi guru sebagai salah satu syaratnya masih berjalan lambat.

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin menyebut, vaksinasi guru sudah berjalan sejak Maret, tapi praktiknya masih kurang agresif. "Makanya, kita bekerja sama seluruh pihak, bisa dengan sekolah atau kampus untuk buat pusat atau sentra vaksinasi, supaya guru-guru bisa datang sekaligus," kata Budi, Selasa (30/3).

Menkes sangat mendukung PTM karena sektor pendidikan merupakan investasi penting untuk manusia dan ekonomi Indonesia ke depan. "Baik pendidikan dan kesehatan keduanya merupakan investasi bangsa untuk 10-30 tahun ke depan. Maka, keputusan yang dibuat harus mempertimbangkan dampak ke 10-30 tahun ke depan. Saya sangat mendukung pembelajaran bisa kembali normal," ujar Budi.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
هَلْ يَنْظُرُوْنَ اِلَّا تَأْوِيْلَهٗۗ يَوْمَ يَأْتِيْ تَأْوِيْلُهٗ يَقُوْلُ الَّذِيْنَ نَسُوْهُ مِنْ قَبْلُ قَدْ جَاۤءَتْ رُسُلُ رَبِّنَا بِالْحَقِّۚ فَهَلْ لَّنَا مِنْ شُفَعَاۤءَ فَيَشْفَعُوْا لَنَآ اَوْ نُرَدُّ فَنَعْمَلَ غَيْرَ الَّذِيْ كُنَّا نَعْمَلُۗ قَدْ خَسِرُوْٓا اَنْفُسَهُمْ وَضَلَّ عَنْهُمْ مَّا كَانُوْا يَفْتَرُوْنَ ࣖ
Tidakkah mereka hanya menanti-nanti bukti kebenaran (Al-Qur'an) itu. Pada hari bukti kebenaran itu tiba, orang-orang yang sebelum itu mengabaikannya berkata, “Sungguh, rasul-rasul Tuhan kami telah datang membawa kebenaran. Maka adakah pemberi syafaat bagi kami yang akan memberikan pertolongan kepada kami atau agar kami dikembalikan (ke dunia) sehingga kami akan beramal tidak seperti perbuatan yang pernah kami lakukan dahulu?” Mereka sebenarnya telah merugikan dirinya sendiri dan apa yang mereka ada-adakan dahulu telah hilang lenyap dari mereka.

(QS. Al-A'raf ayat 53)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement