REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Pengungsi korban kebakaran tangki di Kilang Pertamina Balongan, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat, mengeluhkan gangguan infeksi saluran pernapasan atas (ISPA). Hari ketiga pascakebakaran, para pengungsi umumnya mengeluh gangguan pada saluran pernapasan.
Dokter jaga di pengungsian dr. Rizki mengatakan, yang mengalami gangguan pernafasan atas bukan hanya lansia, maupun orang dewasa. Namun, anak-anak pun merasakan hal yang sama.
Selain ISPA, kata dia, para pengungsi juga mengeluhkan lambung mereka yang merasa sakit. Mungkin, ini dikarenakan pada saat kejadian tidak sempat bisa makan, jadi keluhan ini hampir terjadi pada semua pengungsi.
"Untuk keluhan medis tidak terlalu berat, sehingga masih bisa kami tangani," katanya.
Dia menambahkan, tim kesehatan juga memberikan obat-obatan yang ada, agar bisa membantu para pengungsi meminimalkan rasa sakit mereka. "Kita berikan mereka obat yang sesuai dan ketika ada warga merasa sakit lebih berat, maka kami rujuk ke rumah sakit," ujarnya.
Sementara untuk anak-anak selain dipantau kesehatannya, mereka juga diberikan trauma healing oleh petugas dari Kementerian Sosial, agar kejadian yang mereka alami tidak terus membekas.