REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL--Krisis chip atau semikonduktor telah membuat sejumlah pabrik mobil berhenti beroperasi. Salah satu pabrik yang juga terdampak adalah pabrik Hyundai di Korea Selatan.
Dilansir dari Car Advice pada Jumat (2/4), penundaan proses produksi ini terjadi karena mobil konvensional Hyundai membutuhkan chip sebanyak sekitar 200 buah. Sedangkan mobil listrik seperti Hyudai Ioniq membutuhkan hingga 3.500 chip.
Dengan adanya penundaan proses produksi ini, maka kemungkinan besar hal ini akan berdampak pada proses pengiriman mobil Hyundai baik dalam pasar domestik maupun global.
Selain Hyundai, hal ini juga terjadi pada Toyota, Honda, Nissan, VW, Miitsubishi, General Motors dan Ford. Tapi, hal itu hanya terjadi pada sejumlah fasilitas produksi tertentu dari masing-masing pabrikan tersebut.
Untuk mengakali hal ini, maka sejumlah pabrikan pun tetap melakukan proses produksi. Setelah itu, kendaraan masih belum bisa dikirim ke dealer hingga nantinya chip yang dibutuhkan oleh kendraan itu terpasang.
Dengan begitu, maka tingkat utilisasi pabrik tetap terjaga. Tapi, hal ini tak mampu menjawab kebutuhan dealer yang terus mendapat pemesanan kendaraan dari konsumen.
Hingga saat ini, belum diketahui kapan persoalan ini dapat diselesaikan. Hal ini tentu membuat harga pasar meningkat dan membuat konsumen harus menunggu kendaraan pesananya dalam waktu yang cukup lama.