REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sejumlah ulama dan cendekiawan di Provinsi Jawa Tengah berkumpul dalam Forum Cinta Tanah Air yang dibentuk untuk merumuskan kurikulum antiradikalisme serta intoleransi di berbagai jenjang pendidikan.
"Forum yang dipelopori Mbah Munif (pengasuh Pondok Pesantren Giri Kusumo Mranggen KH Munif Muhammad Zuhri, red.) ini sangat brilian dan menerobos. Menggabungkan kampus dan pondok pesantren, mereka berkolaborasi untuk membuat kurikulum pendidikan," kata Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo saat menghadiri diskusi kelompok terpumpun Forum Cinta Tanah Air di UIN Walisongo Semarang, Ahad (4/4)
Dia mengapresiasi dan mendukung penuh forum ulama dan cendekiawan tersebut, apalagi kegiatannya untuk membuat pedoman pengajaran di sekolah sebagai upaya melindungi generasi muda dari bahaya paham-paham radikal dan intoleran itu.
Menurut dia, forum tersebut tepat sebagai jawaban kondisi masyarakat saat ini menyusul adanya aksi terorisme di Makassar dan Jakarta yang dilakukan anak muda.
"Saya resah melihat kondisi ini, maka saya mendukung forum ini sebagai upaya melindungi generasi muda dari paham radikal dan intoleransi. Dengan membentuk karakter dan membuat metode dan metodologi pembelajaran yang baik, forum ini diharapkan membuat anak-anak tidak hanya cerdas secara intelektual, tapi juga emosional. Jadi, tidak gampang 'ngamukan', tidak 'baperan'," ujarnya.