Selasa 06 Apr 2021 10:12 WIB

Meluruskan Kesalahan Penulisan Tokoh Bersejarah IAIN   

Publik dibuat rancu terkait tokoh bersejarah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Publik dibuat rancu terkait tokoh bersejarah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.
Foto: Yusuf Assidiq.
Publik dibuat rancu terkait tokoh bersejarah IAIN Sunan Kalijaga Yogyakarta. Kampus UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh Prof Dr Syihabuddin Qalyubi, Lc, M Ag 

Pada era 2010-an dunia pertelevisian dihebohkan dengan serial sinetron Putri Tertukar, karya Sinemart Productions, yang dibintangi Amira (Nikita Willy) dan Zahira (Yasmine Wildblood) memiliki kehidupan yang berbeda. Amira hidup sederhana bersama kedua orang tuanya, Ihsan (Sultan Djorghi) dan Utari (Marini Zumarnis). Sedangkan Zahira hidup mewah bersama kedua orang tuanya, Prabu (Atalarik Syach) dan Aini (Vonny Cornelia). Serial sinetron ini pada tahun 2011 mendapat penghargaan kategori Acara Sinetron dan Acara Televisi. 

Baca Juga

Tampaknya kesalahan tokoh dalam sinetron berbeda dengan kesalahan tokoh sejarah, mungkin akibatnya alih-alih mendapatkan penghargaan malah bisa menimbulkan kesalahan sejarah. Dalam jurnal Al-Ma’arif lil Buhuts wa al-Dirasat al-Tarikhiyyah disebutkan bahwa menurut Ibn Khaldun kesalahan penulisan sejarah antara lain disebabkan kesalahan yang disengaja dan kesalahan yang tidak disengaja. 

Kesalahan sejarah yang disengaja adalah seluruh informasi dusta yang dibuat, dikarang, dan disebarkan para penelikung sejarah digunakan untuk mempromosikan kelompok atau misinya, atau demi kemanfaatan yang akan diperoleh.

Informasi buatannya itu diupayakan para penipu untuk mengecoh masyarakat demi untuk mencapai tujuan tertentu. Kesalahan sejarah yang tidak sengaja adalah realita yang ada berbeda dengan informasi yang ditulis para penulis sejarah, yang mungkin saja ditulis atas dasar niat yang tulus, namun mereka tanpa memahami dan memverifikasi apa yang mereka dengar dan apa yang mereka lihat. 

Kesalahan macam pertama merupakan kesalahan yang sangat biadab karena bisa merusak alur sejarah dan peradaban. Sedangkan kesalahan macam kedua sekalipun tidak disengaja, tetapi akibat keteledorannya akan mengaburkan sejarah. Para mahasiswa atau pun para peneliti perlu kecermatan dalam menggunakan referensi sebagai rujukan penulisan ilmiah. Tidak bisa hanya mengandalkan informasi atau data yang tertera dalam internet.    

Tahun lalu Ahmad Zaenudin menulis sebuah artikel berjudul "Sejarah Wikipedia dan Bisakah Artikel-Artikelnya Dipercaya", dia menukil pendapat Jimmy Wales pendiri Wikipedia bahwa Wikipedia lebih terkenal dibandingkan The New York Times. Wikipedia berada di posisi ke-14 situs web paling populer di dunia. Di sisi lain New York Times, media asal Amerika Serikat berada di posisi ke-96. Sayangnya, meskipun populer, kredibilitas artikel-artikel yang dimuat Wikipedia diragukan.

Massachusetts Institute of Technology (MIT), dalam aturan...

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement