REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Perdagangan menargetkan revitalisasi 199 pasar tradisional pada tahun ini. Sebelumnya, pada 2020 jumlah pasar yang direvitalisasi sebanyak 120 unit.
Revitalisasi pasar diharapkan bisa meningkatkan pendapatan para pedagang. "Pasar yang telah direvitalisasi juga diharapkan mampu berperan sebagai penyangga ketersediaan bapok, sehingga nantinya akan menjadi barometer stabilisasi harga pangan di tingkat nasional," kata Lutfi dalam pernyataan resminya, diterima Republika.co.id, Selasa (6/4).
Ia mengatakan, lewat upaya revitalisasi, pasar rakyat akan memiliki fasilitas penunjang yang lebih baik untuk mendukung pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi Covid-19.
Diakui Lutfi, perekonomian Indonesia tidak terhindar dari pandemi Covid-19. Pasar rakyat pun turut merasakan dampaknya. "Untuk itu, oemerintah terus berupaya memperkuat pasar rakyat melalui revitalisasi fisik dan manajemen pengelolaan guna mempercepat pemulihan ekonomi nasional,” ujarnya.
Lutfi menegaskan, program pembangunan dan revitalisasi pasar mendapat perhatian serius pemerintah. Sebab, adaperan strategis pasar rakyat sebagai penggerak perekonomian regional dan nasional, sekaligus wadah interaksi sosial budaya masyarakat sekitar.
Oleh karena itu upaya mengangkat daya saing dan citra pasar rakyat di masyarakat penting untuk dilakukan. Salah satunya, dengan pembangunan dan revitalisasi pasar, baik secara fisik maupun manajemen pengelolaannya dengan melakukan pembinaan bagi pengelola pasar rakyat serta meningkatkan kapasitas pedagang melalui program sekolah pasar.
Lutfi menambahkan, Kementerian Perdagangan terus memastikan agar harga barang kebutuhan pokok (bapok) tetap stabil dan pasokannya lancar saat menjelang dan selama bulan puasa tahun ini.
“Kemendag akan terus menjaga harga dan ketersediaan bapok agar dapat mencukupi kebutuhan masyarakat jelang bulan Ramadan hingga Lebaran nanti," ujarnya.
Menurutnya, pengawalan ketersediaan dan harga bahan pokok ditempuh melalui koordinasi dengan pelaku usaha, pemerintah daerah, serta kementerian dan lembaga terkait.
"Kami akan memastikan ketersediaan bapok dengan harga yang terjangkau agar masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan nyaman,” katanya.