REPUBLIKA.CO.ID, TOKYO -- Perusahaan otomotif Honda dan Nissan mempertimbangkan untuk memproduksi kendaraan di pabrik masing-masing sebagai bagian dari pembicaraan mereka untuk mempererat hubungan. Honda juga akan mempertimbangkan untuk memasok kendaraan hibrida ke Nissan sebagai bagian dari potensi merger.
Kantor berita Kyodo melaporkan pada Sabtu (21/12/2024) tanpa mengutip sumber. Honda, perusahaan mobil terbesar kedua di Jepang, dan Nissan, yang ketiga terbesar, sedang dalam pembicaraan untuk mempererat hubungan dengan tujuan untuk mendirikan perusahaan induk, menurut dua orang yang mengetahui masalah tersebut.
Salah satu orang tersebut mengatakan bahwa kedua produsen mobil tersebut juga sedang membahas potensi merger. Penggabungan dapat menciptakan grup mobil terbesar ketiga di dunia berdasarkan penjualan kendaraan di belakang Toyota dan Volkswagen dengan produksi tahunan sebesar 7,4 juta kendaraan.
Honda dan Nissan diketahui telah mengadakan pembicaraan penjajakan tentang potensi merger untuk membantu mereka bersaing dengan produsen kendaraan listrik (EV), khususnya di China. Pembahasan masih dalam tahap awal dan belum ada jaminan bahwa kesepakatan akan tercapai, menurut informasi dari BBC News.
Kedua produsen mobil tersebut menjalin kemitraan strategis pada bulan Maret untuk bekerja sama dalam pengembangan kendaraan listrik, tetapi Nissan telah menghadapi masalah keuangan dan strategis yang berkelanjutan dalam beberapa bulan terakhir.
Perusahaan tersebut menanggapi BBC dengan pernyataan yang sama. "Seperti yang diumumkan pada bulan Maret tahun ini, Honda dan Nissan tengah menjajaki berbagai kemungkinan untuk kolaborasi di masa mendatang, dengan memanfaatkan kekuatan masing-masing," tulis mereka.
Honda dan Nissan tidak membantah berita tersebut, yang pertama kali dilaporkan oleh surat kabar bisnis Jepang Nikkei, tetapi mengatakan bahwa itu bukan sesuatu yang telah diumumkan oleh kedua perusahaan. "Jika ada pembaruan, kami akan memberi tahu para pemangku kepentingan kami pada waktu yang tepat," mereka menambahkan.