Selasa 06 Apr 2021 15:03 WIB

Tokoh Agama Agar Ajak Masyarakat Jalankan Program Vaksin

Suntikan vaksin tidak akan membatalkan ibadah puasa masyarakat

Rep: novita intan/ Red: Hiru Muhammad
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada pedagang di pasar tradisional Gringging, Kediri, Jawa Timur, Kamis  (1/4/2021). Pedagang pasar di Kediri mulai mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama guna menangkal penyebaran COVID-19 di pasar tradisional yang sering terjadi kerumunan saat bertransaksi.
Foto: ANTARA Prasetia Fauzani
Petugas kesehatan menyuntikkan vaksin COVID-19 AstraZeneca kepada pedagang di pasar tradisional Gringging, Kediri, Jawa Timur, Kamis (1/4/2021). Pedagang pasar di Kediri mulai mendapatkan suntikan vaksin dosis pertama guna menangkal penyebaran COVID-19 di pasar tradisional yang sering terjadi kerumunan saat bertransaksi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Pemerintah meminta dukungan semua pihak termasuk para tokoh agama untuk mengajak masyarakat menjalani program vaksinasi. Harapannya sampai akhir tahun ini Indonesia bisa memvaksin 181 juta orang atau 70 persen penduduk untuk mencapai herd immunity.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengatakan program vaksinasi merupakan titik balik bagi Indonesia untuk keluar dari kondisi krisis yang disebabkan pandemi Covid-19. “Oleh karena itu tantangan yang juga menjadi tugas kita bersama baik pemerintah, masyarakat serta tokoh agama adalah bagaimana untuk menyampaikan informasi yang benar dan masif untuk mengajak masyarakat mau divaksin,” ujarnya saat acara Strategi Sektor Kesehatan untuk Percepatan Pemulihan Ekonomi secara virtual, Selasa (6/4).

Ma'ruf menyebut program vaksinasi akan tetap berjalan selama bulan Ramadhan. Menurutnya suntikan vaksin tidak akan membatalkan ibadah puasa masyarakat bahkan vaksinasi bulan puasa didukung dengan fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) yang sudah diterbitkan."Vaksinasi tetap bisa dilakukan dan tidak membatalkan puasa, namun jika fisik kurang mendukung karena sedang berpuasa, maka vaksinasi juga dapat dilaksanakan di malam hari setelah berbuka," ucapnya.

Ma'ruf menegaskan vaksin yang digunakan Indonesia telah teruji mampu menahan penularan Covid-19. Selain itu aspek keamanan vaksin juga telah teruji oleh BPOM dan dinyatakan boleh digunakan oleh MUI. “Jika program vaksinasi berhasil maka hal tersebut akan memberikan rasa optimistis terhadap pemulihan sektor kesehatan dan ekonomi,” ucapnya.

Menurut Ma'ruf, masyarakat patut bersyukur sebab upaya diplomasi pemerintah sejak tahun lalu membuat Indonesia berhasil mengamankan jutaan dosis vaksin. Hal ini mengingat semua negara sedang berlomba mengamankan pasokan vaksin sebab ada kekhawatiran bahwa negara produsen akan menahan distribusi vaksin.“Kita patut bersyukur upaya diplomasi yang dilakukan pemerintah sejak tahun lalu bisa mengamankan pasokan vaksin, sehingga Januari 2021 Indonesia telah memulai vaksinasi,” ucapnya.

Baca : Hal-Hal yang Perlu Diketahui tentang Alergi Vaksin Covid-19

Maruf merinci per 31 Maret 2021, Indonesia telah melakukan vaksinasi terhadap delapan juta orang. Kemudian sebanyak 3,6 juta orang telah mendapatkan vaksin dua kali. Angka ini setara dengan 1,3 persen dari jumlah penduduk, sehingga secara total keseluruhan, Indonesia telah menyuntikkan 11,6 juta dosis vaksin.

Dengan capaian tersebut, Ma'ruf mengklaim Indonesia termasuk top sembilan negara yang melakukan vaksinasi terbanyak. "Namun karena jumlah penduduk kita besar, rasio dosis vaksin per 100 penduduk baru sekitar 4,2 orang, yang di bawah rata-rata dunia 7,4 orang," katanya. 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement