REPUBLIKA.CO.ID, ANKARA -- Kementerian Kesehatan Turki pada Selasa (6/4) melaporkan hampir 50.000 kasus baru Covid-19, di mana data tersebut merupakan lonjakan harian tertinggi di negara itu sejak awal pandemi.
Sebanyak 49.584 kasus baru, termasuk 2.003 pasien bergejala, dikonfirmasi di seluruh negeri, ungkap Kemenkes Turki. Jumlah kasus secara keseluruhan di Turki sudah mencapai lebih dari 3,5 juta, sementara jumlah kematian secara nasional telah mencapai 32.667 jiwa, yang mana 211 kematian dilaporkan selama sehari terakhir.
Sebanyak 28.498 lebih pasien Covid-19 di negara itu dinyatakan sembuh dari virus tersebut dalam sehari terakhir, sehingga jumlah pasien yang pulih bertambah menjadi lebih dari 3,1 juta orang. Lebih dari 40 juta tes Covid-19 telah dilakukan di Turki hingga saat ini. Data terakhir menunjukkan jumlah pasien Covid-19 dalam kondisi kritis meningkat menjadi 2.407 orang.
Sejak kampanye vaksinasi dimulai pada 14 Januari, Turki sejauh ini telah memberikan lebih dari 17,6 juta dosis vaksin secara nasional, menurut otoritas Turki. Lebih dari 10,3 juta orang hingga saat ini telah menerima dosis pertama vaksin Covid-19, sementara dosis vaksin kedua telah diberikan kepada hampir 7,33 juta.
Dalam menghadapi peningkatan kasus dan jumlah kematian, Turki baru-baru ini mengumumkan kembalinya lockdown akhir pekan di daerah berisiko tinggi, serta aturan pembatasan lainnya, di samping langkah-langkah khusus untuk bulan suci Ramadhan mendatang.