Kamis 08 Apr 2021 17:55 WIB

PLN: Rasio Elektrifikasi Riau 93,75 Persen

Sebelumnya, masyarakat di 10 desa masih menggunakan genset sebagai sumber listrik.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Friska Yolandha
Ilustrasi genset. PLN kembali berhasil menyelesaikan pembangunan jaringan listrik pada 10 Desa di Provinsi Kepulauan Riau.
Foto: Republika/Prayogi
Ilustrasi genset. PLN kembali berhasil menyelesaikan pembangunan jaringan listrik pada 10 Desa di Provinsi Kepulauan Riau.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PLN kembali berhasil menyelesaikan pembangunan jaringan listrik pada 10 Desa di Provinsi Kepulauan Riau. Hal ini ditandai dengan peresmian yang dihadiri oleh Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad dan General Manager PLN Unit Induk Wilayah Riau Kepulauan Riau (UIW RKR), Hartono di Desa Baran Kecamatan Senayang Kabupaten Lingga.

“Dengan penuh rasa syukur dan bangga, kami meresmikan penyalaan 9 listrik Desa di Kabupaten Lingga yaitu Desa Mamut, Desa Laboh, Desa Tanjung Kelit, Desa Baran, Desa Pulau Duyung, Desa Pasir Panjang, Desa Suak Buaya, Desa Temiang, dan Desa Tanjung Lipat juga 1 desa di Kabupaten Karimun yaitu Desa Tulang,” ujar Gubernur Kepulauan Riau, Ansar Ahmad.

Baca Juga

Ansar juga menyampaikan apresiasinya kepada PLN, dengan terlistrikinya 10 Desa tersebut telah meningkatkan Rasio Desa Berlistrik (RDB) Provinsi Kepulauan Riau. Hingga April 2021, RDB Kepulauan Kepri telah mencapai 93,75 persen dan Rasio Elektrifikasi PLN sebesar 98,65 persen. "Dengan hadirnya listrik di masyarakat sangat membantu peningkatan perekonomian ditengah pandemi, hal ini seiring dengan adanya listrik tingkat kesejahteraan pun akan meningkat," imbuh Ansar.

Sebelumnya, masyarakat di 10 desa tersebut masih menggunakan genset sebagai sumber listriknya dengan biaya operasional yang lebih tinggi. "Kami sangat berterima kasih karena genset kami hanya hidup 5 jam dengan biaya per bulannya 300 ribu sedangkan dengan listrik PLN kami hanya membayar 150 ribu," ujar salah seorang warga Desa Tanjung Kelit, Kecamatan Bakung Serumpun, Roslan (43).

General Manager PLN UIWRKR, Hartono menjelaskan pembangunan jaringan listrik meliputi jaringan tegangan menengah sepanjang 28,5 kilometer sirkuit (kms), jaringan tegangan rendah sepanjang  24,36 kms, 12 unit gardu distribusi dengan total daya sebesar 850 kilo Volt Ampere (kVA) dan 8 unit Pembangkit Listrik Tenaga Diesel dengan total kapasitas terpasang sebesar 800 kilo Watt (kW).

"Pembangunan Listrik Desa ini memerlukan waktu selama 1 tahun  dan akan melayani sebanyak 1.883 pelanggan yang akan dilayani dengan meter pasca bayar. Untuk pembelian token listrik bisa dilakukan di PLN Mobile, Bank-bank atau bisa dikoordinir oleh Karang Taruna setempat," ungkap Hartono.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement