REPUBLIKA.CO.ID,RIYADH -- Otoritas Arab Saudi menyatakan, sebanyak 150 ribu orang akan diizinkan untuk melakukan umroh maupun sholat setiap hari di Masjidil Haram selama Ramadhan. Keputusan terkait pemberian izin ini dimulai pada pekan depan.
Presidensi Umum Urusan Dua Masjid Suci menyampaikan, 100 ribu jamaah akan diizinkan untuk sholat di Masjidil Haram dan 50.000 jamaah akan diizinkan untuk melakukan umroh, sebagai bagian dari rencananya untuk meningkatkan kapasitas operasional, seperti dilansir di laman Arab News, Rabu (7/4).
Kementerian Agama Islam, Bimbingan dan Dakwah mengatakan, izin umrah akan diberikan kepada jamaah berusia 65 tahun ke atas yang sudah divaksinasi virus corona. Menteri Urusan Islam Dr. Abdullatif Al-Asheikh telah mengeluarkan arahan dengan tindakan pencegahan untuk mencegah penyebaran virus corona selama Ramadhan.
Wakil Menteri Haji dan Umrah, Abdel Fattah Mashat, menuturkan, orang yang ingin melakukan umrah selama Ramadhan harus mengajukan aplikasi izin melalui aplikasi Tawakkalna bukan aplikasi Eatmarna. Selain itu juga akan ada pembaruan dalam beberapa hari mendatang ke berikan izin.
Untuk buka puasa, sahur dan itikaf di dalam masjid selama Ramadhan akan ditangguhkan. Sementara jumlah lokasi untuk sholat Idul Fitri akan ditambah. Izin akan diberikan setiap pekan selama Ramadan untuk para peziarah dan orang-orang yang ingin sholat di Dua Masjid Suci itu.
Arab Saudi pada Selasa (6/4) waktu setempat, melaporkan 792 kasus baru Covid-19. Angka ini meningkat sehingga total menjadi 394.169. Ada 6.686 kasus aktif, 846 di antaranya kritis. Wilayah Riyadh melaporkan jumlah infeksi baru tertinggi dengan 363, wilayah Makkah melaporkan 154, dan Provinsi Timur melaporkan 112 kasus.