REPUBLIKA.CO.ID, PARIS -- Perdana Menteri Prancis Jean Castex mengumumkan pada Kamis (8/4) waktu setempat, bahwa satu dari lima orang dewasa di seluruh Prancis kini vaksinasi terhadap Covid-19. Prancis menarget 10 juta vaksinasi terhadap warganya.
"Kami mencapai tujuan ini satu minggu sebelumnya berkat mobilisasi petugas kesehatan. Prancis melakukan vaksinasi besar-besaran," kata Perdana Menteri Castex saat mengunjungi pusat vaksinasi, dikutip laman Anadolu Agency, Jumat (9/4).
Setidaknya Prancis telah melakukan 437 ribu vaksinasi, rekor tertinggi dalam 24 jam. Sebanyak 10.114.284 orang telah menerima setidaknya satu dosis dan 3.484.006 telah menerima kedua dosis tersebut sejak dimulainya kampanye pada 27 Desember tahun lalu.
Prancis juga mengincar strategi kampanye vaksin yang dipercepat ditambah langkah-langkah kesehatan yang ketat untuk mengatasi krisis saat ini, yang disebut sebagai gelombang ketiga pandemi. Lockdown atau karantina wilayah terbatas telah diberlakukan mulai 3 April selama empat pekan. Pembatasan itu termasuk penutupan pembibitan, sekolah dasar dan menengah, serta toko dan perusahaan komersial yang tidak penting, serta jam malam mulai pukul 19.00 hingga 06.00.
Untuk mencegah lonjakan tersebut, pihak berwenang juga memperkuat pembatasan perjalanan, mencegah orang bepergian ke departemen lain, melarang pertemuan di luar ruangan yang dihadiri lebih dari enam orang, dan melarang konsumsi alkohol. Juru bicara pemerintah Gabriel Attal mengatakan langkah-langkah pembatasan dinilai berhasil karena ada sinyal pertama yang menggembirakan di 16 departemen tempat lockdown akhir pekan diberlakukan bulan lalu.
Kendati demikian, Attal mengatakan, di tempat lain situasinya tetap mengkhawatirkan dan serius. Sekitar 345 lebih orang meninggal karena virus di rumah sakit. Secara keseluruhan di Prancis, 30.555 orang dirawat di rumah sakit dan 5.700 pasien tetap di unit perawatan intensif.