REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- Mesir dan Yordania menyambut keputusan Amerika Serikat (AS) memulihkan bantuan ekonomi serta kemanusiaan untuk Palestina. Menurut mereka, langkah itu akan sangat membantu kehidupan warga di sana.
“Keputusan tersebut akan berkontribusi untuk meringankan penderitaan rakyat Palestina, membuka jalan untuk memberikan dukungan keuangan kepada rakyat Palestina dalam menghadapi kesulitan ekonomi dan kemanusiaan yang belum pernah terjadi sebelumnya," kata Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Mesir dalam sebuah pernyataan pada Kamis (8/4), dikutip laman Anadolu Agency.
Menurut Mesir bantuan AS juga memungkinkan Badan PBB untuk Pengungsi Palestina (UNRWA) memenuhi kebutuhan penting bagi rakyat di negara tersebut. Hal itu turut diamini Yordania. Menurutnya, dukungan finansial bakal membantu UNRWA mengatasi krisis finansial dan melanjutkan layanan vitalnya.
"Yordania melihat keputusan (pemulihan bantuan ekonomi untuk Palestina) tersebut sebagai langkah yang akan berdampak signifikan dan positif pada kapasitas UNRWA dalam menangani pendidikan, kesehatan dan kebutuhan kemanusiaan pengungsi Palestina," kata Kemlu Yordania.
Pada Rabu (7/4) lalu, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan negaranya bakal memulai kembali bantuan ekonomi, pembangunan, dan kemanusiaan untuk rakyat Palestina. Bantuan ekonomi dan pembangunan sebesar 75 juta dolar AS bakal disalurkan ke Tepi Barat dan Jalur Gaza.
Dana sebesar 10 juta dolar AS untuk program pembangunan akan turut disalurkan melalui Badan Pembangunan Intenasional AS (USAID). Sementara, 150 juta dolar AS bakal disumbangkan kepada UNRWA.
Blinken mengungkapkan AS juga akan melanjutkan program bantuan keamanan penting. "Semua bantuan akan diberikan sesuai dengan hukum AS. Bantuan ekonomi termasuk dukungan untuk pemulihan usaha kecil dan menengah dari efek Covid-19; dukungan untuk rumah tangga yang membutuhkan untuk mengakses kebutuhan dasar manusia, seperti sebagai makanan dan air bersih; dan bantuan untuk masyarakat sipil Palestina," kata Blinken.
Pada era pemerintahan mantan presiden Donald Trump, AS menyetop kontribusi atau bantuan untuk UNRWA. Selain itu, Trump pun menghentikan bantuan USAID untuk Tepi Barat dan Jalur Gaza. Langkah-langkah itu dipandang secara luas sebagai cara untuk menekan kepemimpinan Palestina agar bersedia terlibat dalam pembicaraan damai dengan Israel.