Ahad 11 Apr 2021 01:06 WIB

590 Ribu Lansia di DIY Sudah Mendaftar Vaksinasi

Dari jumlah yang mendaftar, baru 14 persen lansia yang mendapatkan suntikan pertama.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Friska Yolandha
Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, sekitar 590 ribu lansia sudah mendaftar untuk mendapatkan vaksin Covid-19.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, sekitar 590 ribu lansia sudah mendaftar untuk mendapatkan vaksin Covid-19.

REPUBLIKA.CO.ID, SLEMAN -- Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY menyebut, sekitar 590 ribu lansia sudah mendaftar untuk mendapatkan vaksin Covid-19. Kepala Dinas Kesehatan DIY, Pembayun Setyaningastutie mengatakan, data ini masih akan terus bertambah mengingat pendaftaran vaksinasi lansia masih terus dibuka.

Dari jumlah lansia yang sudah mendaftar tersebut, Pembayun menuturkan, baru 14,17 persen lansia yang mendapatkan suntikan pertama vaksin Covid-19. Artinya, baru sekitar 83.603 lansia yang mendapatkan dosis pertama vaksin Covid-19.

Baca Juga

Sementara itu, untuk suntikan kedua vaksin baru mencapai 1,58 persen lansia. Sehingga, lansia yang mendapatkan dosis kedua ini baru sekitar 9.322 orang.

"Dosis kedua baru 1,58 persen karena (jarak antara dosis pertama dan kedua) 28 hari," kata Pembayun di RSUP dr Sardjito, Sleman, Sabtu (10/4).

Pembayun menuturkan, aturan 28 hari jarak suntikan vaksin ini sudah berlaku sejak akhir Maret 2021. Sehingga, pihaknya pun menyesuaikan walaupun di kabupaten/kota di DIY masih ada yang menerapkan jarak 14 hari.

"Memang di kabupaten/kota masih menerapkan dua minggu, karena memang tidak ada waktu antara kapan kita harus pindah. Kita menyesuaikan saja, karena 28 hari itu lebih efektif," ujar Pembayun.

Percepatan vaksinasi terhadap lansia di DIY masih mengalami kendala. Pembayun menjelaskan, masih ada keterbatasan kiriman vaksin dari pemerintah pusat.

Meskipun demikian, usai April ini akan kembali didistribusikan vaksin. Namun, distribusi ini dengan jumlah yang lebih banyak dari sebelumnya.

"Sesuai janji Pak Menkes, vaksin akan lebih banyak tersedia. Stok kami saat ini masih sekitar 16 ribu-an, tapi sebanyak 12 ribu sudah didistribusikan ke tiga kabupaten/kota. Jadi buffer yang tersedia sekitar 3.000 vial," jelasnya.

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement